Sunday, May 25, 2008

Budidaya Ikan Guppy

Guppy awalnya hidup di rawa air payau. Ikan ini berkembang biak dengan cara beranak sehingga pemijahannya tergolong mudah. Induk jantan mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang, mempunyai gondopodium (berupa tonjolan memanjang di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal berupa

sirip panjang. Untuk indukan betina mempunyai tubuh gemuk, warna yang kurang cerah, sirip punggung kecil, sirip perut berupa sirip yang halus.

Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi. Guppy dibagi berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail (ekor lebar), sword tail (ekor panjang), dan short tail (ekor pendek). Tiap varietas mempunyai 4

macam bentuk ekor. Varietas terbaru yaitu Ribbon/Swallow. Ini merupakan varietas baru dari berbagai persilangan menyebabkan mutasi gen merupakan hasil dari kawin silang dari berbagai jenis ikan ini.

Guppy berkembang biak dengan cara beranak. Anak guppy yang baru lahir sudah langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan guppy secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ gondopodium yang terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina.

Guppy jantan yang akan mengejar betina siap kawin. Setiap kali perkawinan dapat dijadikan 3 kali kelahiran. Waktu kelahiran berkisar 3 minggu dan seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor burayak.

Dengan memahami proses pembuahan sampai dengan kelahiran ikan guppy maka perlu dipakai suatu metode agar perkawinan guppy dengan mudah dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan keinginan kita. Kelemahan dari pembudidayaan guppy adalah ketidaktelitian terutama yang menggunakan sistem kawin masal. Teknik yang digunakan dalam menghasilkan strain guppy yang unggul dalam dengan menghasilkan F4 atau biasa juga disebut dengan sistem line.

Untuk mencari guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah juga dominan. Untuk guppy Ribbon, betina Ribbon sangat dominan, sedangkan untuk jantan tetap jantan normal, sehingga untuk mendapatkan guppy Ribbon jantan yang bagus masih diperlukan

jantan normal. Sehingga untuk guppy ini bisa dijual per trio.

Cara Mengatasi Penyakit

PENYAKIT yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora

kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium.

Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya.

Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :

a. Saprolegnia.

Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam

tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat.

Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.

b. Penyakit Bengkak atau Bloat

Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.

c. Jamur Mulut

Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut

merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.

d. Penyakit Insang

Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.

Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.

e. Penyakit Kembung

Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
(Sri Mulyadi, Ir Wantoro/)

Friday, May 23, 2008

STURISOMA


Sturisoma Panamense mempunyai beberapa nama umum seperti Twig / Whiptail Catfish, Regal / Royal Farlowella Catfish / Whiptail. Bentuk tubuhnya cukup unik, dengan moncong yang meruncing, bentuk tubuh yang panjang dan ekor yang mempunyai cagak yang panjang pula. Ikan ini termasuk jenis mulut penghisap karena mempunyai bentuk mulut seperti penghisap. Seperti jenis mulut penghisap lainnya, Sturisoma ini adalah herbivora yang suka memakan lumut dan tanaman air. Ikan ini menyukai lingkungan yang bertanaman dan berkayu diselingi dengan bebatuan.

Kondisi air harus terawat, bersih dan jernih dengan filtrasi yang baik, karena Sturisoma ini sensitif dengan kondisi air tempat tinggalnya. Karena Sturisoma memiliki bagian tubuh panjang dengan ekor yang panjang, maka dalam penataan dekor (tanaman, kayu, batu) diberikan ruang yang cukup untuknya berdiam diri, baik didasar maupun dikayu (kayu dengan permukaan lebar). Ikan ini akan berkompetisi dengan ikan lainnya (bahkan terhadap jenisnya sendiri) dalam hal memperebutkan makanan dengan cara menggerakkan bagian tubuhnya menyamping atau dengan menggerakkan bagian tubuh belakangnya seperti pecut. Sturisoma hidup berkelompok, walaupun sifat sosial antar sesama jenisnya kurang baik. Sturisoma jantan memiliki rambut yang menyerupai rumput pada sisi kanan dan kiri bagian kepalanya, sedangkan betinanya tidak. Tetapi hal ini baru dapat terlihat apabila sudah berukuran cukup besar, kurang lebih 12 cm (dari ujung ekor sampai kepala).

Apabila ingin dipelihara dengan ikan lain, sebaiknya tidak dipelihara dengan ikan yang suka menggigit sirip ikan lainnya.

Thursday, May 22, 2008

PEMBENIHAN IKAN HIAS CORYDORAS

  1. Pendahuluan Corydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju. Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudidayaannya.

2. Ciri Morfologi

Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm. Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.

3. Prasarana dan Sarana Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu : a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan

b. Wadah pemeliharaan berupa : ~ Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal, sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60×40x40 cm. ~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal c. Pakan ~ Pakan induk berupa cacing tubifex atau Chironomous serta jentik nyamuk. ~ Pakan larva berupa nauplii artemia ~ Pakan untuk pembesaran ikan Corydoras hingga siap dipasarkan adalah cacing tubifex 4. Kegiatan Operasional 4.1 Pemeliharaan Induk Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur delapan bulan. Pakan yang terbaik diberikan pada masa pemeliharaan induk adalah pakan yang banyak mengandung zat chitin seperti larva nyamuk yang baik untuk perkembangan telur. Selain itu karena Corydoras bersifat ‘bottom feeder’ maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex atau chironomus. Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo, bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur. 4.2. Pemijahan Pemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1. Penggantian air dilakukan setiap hari, untuk menjaga kualitas air media pemijahan. Corydoras mempunyai tipe bertelur dengan menempelkan telurnya pada suatu substrat yaitu : lempengan kaca, potongan paralon (PVC), ubin keramik atau lempengan batu. Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial, sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur. 4.3. Penetasan telur Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium . Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm. Derajat penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa nauplius artemia. 4.4. Tahap Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30 ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.

Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan berupa cacing tubifex. 4.5. Pengelolaan Kesehatan Ikan Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras ini adalah : Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla. Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.

Belida (Notopetrus chitala H.B.)

Menurut masyarakat Sumatera Selatan, artinya makhluk yang pandai berdiplomasi (be = punya, lida = lidah, pandai bersilat lidah)

Istilah Indonesia: Belida, Lopis, Balida

Ciri-ciri
Berukuran sedang, panjang maksimum 100 cm dan berat rata-rata 0,5-1 kg, di alam asli bisa mencapai 2 - 4 Kg. Bentuk badannya pipih dengan kepala yang berukuran kecil dan di bagian tengkuknya terlihat bungkuk. Rahang atas letaknya jauh di belakang mata. Badan tertutup oleh sisik yang berukuran kecil. Sisik di bagian punggungnya berwarna kelabu sedangkan di bagian perutnya putih keperakan. Pada bagian sisinya terdapat lingkaran putih seperti bola-bola hitam yang masing-masing dikelilingi lingkaran putih. Dengan bertambahnya umur hiasan tubuh ikan belida akan hilang dengan sendirinya dan diganti oleh garis-garis kehitaman, sistem reproduksi ikan ini dengan bertelur. Merupakan ikan air tawar yang bersifat predator atau pemangsa dan nokturnal (aktif pada malam hari). Pada siang hari biasanya bersembunyi diantara vegetasi. Makanannya berupa anak-anak ikan dan udang. Tak jarang mangsanya berukuran lebih besar. Ikan belida jantan bertugas membuat sarang yang dibuatnya dari ranting dan daun, juga menjaga telur dan anak-anaknya. Ikan belida dapat menghirup udara dari atmosfir. Ikan karnivora ini hidup di kedalaman 2-3 meter di tempat-tempat gelap. Saat air sungai meluap, mereka naik ke rawa-rawa untuk kawin dan melepas telurnya di sana.


Taksonomi: Isospondyli, Suku Notopterridae

Habitat: Sungai-sungai besar dan daerah yang sering tergenang banjir. Di daerah dataran rendah tidak lebih dari 30 m dpl.

Penyebaran: Sumatera, Jawa dan Kalimantan

Populasi: Langka !!!

Upaya Konservasi:
Kolam, Aquarium dan Keramba.

Di mana Mancingnya
Di anak-anak sungai besar, bekas galian pasir, danau, rawa banjir.

Kapan Mancingnya
Malam, ikan ini Nokturnal (aktif di malam hari)

Metode Mancing Efektif
Mancing glosor/dasar dengan umpan udang hidup/anak ikan/katak

Peralatan
peralatan standar ringan, kelas 1 kg.

Karakteristik
Tipikal penyambar dan ketika hooked up, langsung ngaciiiir ke akar bahar di dalam air untuk memutuskan kenur. jadi harus diantisipasi dengan cepat agar kenur gak nyangkut.

Regulasi
Tidak dilindungi undang-undang ...sigh

Bisa Dimakan ?
Bisa sih, tapi kalau ada ikan konsumsi lain sebaiknya ikan ini di lepas (Release) saja deh, mengingat populasinya yang semakin langka apalagi dengan semakin menjamurnya Toko Pempek.

ARAPAIMA GIGAS

"Arapaima gigas" merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan dewasa bisa mencapai lebah dari 3 meter, dengan berat sampai dengan 200 kg. Mereka termasuk dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug dari atmosfer (obligate air breather). Ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 - 20 menit sekali, tergantung pada ukurannya. Ikan muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 - 20 menit sekali. .


Gambar 1. "Arapaima gigas"


Arapaima hanya ditemukan di Amazon dan sistem sungai Essequito. Mereka termasuk dalam daftar satwa langka yang dilindungi olah CITES, IUCN dan dilindungi dengan undang-undang di Guyana.

Arapaima merupakan sumber pakan bagi komunitas penduduk setempat. Sampai dengan bulan Desember 2001, populasi mereka diperkirakan kurang dari 850 ekor di wilayah Hutan Iwokara pada ekosistem lahan basah Rupununi

Arapaima memilki "lidah" sepanjang kurang lebih 15 cm. pada saat dewasa, dan betulang, permukaannya kasar dan sering digunakan oleh penduduk setempat sabagai "amplas" atau kikir untuk menghaluskan permukaan kayu.

Pada saat air dilingkungan ikan ini menyusut, dan kadar oksigen menurun, arapaima akan menghirup udara langsung dari atomosfer. Dan apabila air dilingkungannya kering, ia akan menggulungkan diri membentuk bola, dan membenamkan diri dalam lubang sampai air kembali datang.

Syarat Hidup
pH: 6.7 (5.8 -7.2)
GH: 8 (2 -12) (skala Jerman)
Temperatur: 24 - 30 °C
Panjang Maksimum: 450 cm
Pakan: pakan hidup
Reproduksi: egg layer - mouthbrooder
Cahaya: terang tanpa sinar matahari
Temperamen: tidak direkomendasikan untuk pemula
Zone Renang: atas
Set up Akuarium: akuarium dengan bebatuan, tanaman dan kayu-kayuan.

Ikan Berkepala Buaya (Aligator) Berbahaya

Alphonsus W.P.T.N - detikcom

Jakarta - Pakar perikanan dari Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan (FIPIK), Sulistiono, yang telah melakukan penelitian singkat terhadap ikan hasil temuan masyarakat Kampung Cangkurawok, Bogor, Jawa Barat mengatakan bahwa ikan berkepala buaya tersebut bukanlah hasil gabungan ikan dan buaya.

Ikan bernama latin Lepisus Peus ini memiliki habitat di sungai-sungai besar di Amerika Tengah dan Selatan.

"Ikan ini tergolong omnivora, cenderung karnivora. Dia banyak memakan ikan-ikan lain. Oleh karena itu sangat berbahaya bagi anak-anak kecil," ujar Sulistiono saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (24/2/2005).

Bahkan tak hanya sampai di situ saja, telur ikan ini juga beracun. "Jika terkena mungkin akan gatal-gatal, dan bila dikonsumsi bisa mengakibakan kejang-kejang," jelasnya.

Ikan ini biasanya bertelur sekitar bulan April - Juni. Ikan langka di Indonesia ini bisa mencapai ukuran 1,5 - 1,8 m dan berbobot 70 kg lebih. "Dengan ukuran demikian, bisa membahayakan. Bisa habis ikan-kan di Indonesia," ujarnya.

Oleh karena itu, seharusnya Indonesia memiliki aturan perundang-undangan tentang jenis ikan apa saja yang boleh diimpor. Hal ini terutama karena ikan berkepala buaya ini memiliki kemampuan berenang melawan arus. "Bisa jadi yang mengkoleksinya berada di Jakarta, dan dia tidak tahu kalau ikannya lepas ke sungai," imbuh Sulistiono.

Ikan berkepala buaya ini memang cantik untuk dikoleksi. "Saya pernah melihatnya sewaktu saya berada di Tokyo," aku pakar dari IPB tersebut. Warnanya yang coklat kehitaman mengkilat memang menarik, tetapi tetap memiliki potensi yang membahayakan.

IPB sampai sekarang masih memperbolehkan masyarakat merawat ikan tersebut. "Nanti kita akan ambil untuk diteliti," kata Dr. Sulistiano. Tidak ada rencana untuk membentuk tim khusus untuk meneliti ikan ini, karena sebenarnya ikan ini bukanlah ikan spesies baru. "Hanya teman-teman di fakultas saja yang merasa tertarik (untuk melakukan penelitian)."

Cardinal Tetra, Pelangi dari Amazon

oleh: Johannes S
Cardinal tetra ( Paracheirodon axelrodi ) merupakan jenis tetra yang paling indah yang bisa ditemukan dan dipelihara oleh akuarist di akuarium. Ikan ini tumbuh sampai sekitar 5 cm.. Mereka berasal dari sungai-sungai Peruvian amazon dimana seringkali ditemukan berenang berkelompok sampai ratusan ribu ekor banyaknya. Ikan Neon tetra ( Paracheirodon innesi ) merupakan kerabat dekat ikan cardinal tetra, tetapi kurang begitu indah bila dibandingkan dengan ikan cardinal. Pada ikan neon tetra , garis merah yang melintang tidak diteruskan sampai ke daerah abdomen ( perut ) dan garis biru tidak menutupi daerah punggung seluruhnya, sementara pada ikan cardinal tetra kedua garis tersebut malang-melintang menutupi seluruh tubuh secara mencolok, sehingga memberikan warna yang sangat indah pada ikan ini. Sayangnya ikan cardinal kurang begitu cepat beradaptasi bila dibandingkan dengan sepupunya, sehingga seringkali lebih cepat mati bila kondisi akuarium tidak optimum atau kondisi air tidak sesuai dengan kebutuhannya, misalnya karena kadar pH terlalu tinggi. Ikan ini ditemukan oleh DR. Herbert R. Axelrod pada tahun 1955, sehingga untuk menghormati beliau, nama speciesnya diambil dari namanya ( P. Axelrodi ).


Gambar 1. Pelangi dari Amazon , Paracheirodon innesi

Warna neon yang ditampilkan oleh ikan ini sebenarnya merupakan hasil pantulan sinar dari Partikel Iridescent . Ikan ini mempergunakan pantulan sinar yang didapat untuk merefleksikan warna merah dan biru. Pada malam hari, ikan ini akan berwarna pucat, karena partikel tersebut tidak aktif. Belum begitu jelas apa tujuannya ikan ini berwarna neon mencolok, tetapi diduga bahwa warna neon yang mencolok tersebut berguna agar ikan-ikan tersebut bisa mengikuti gerak kelompoknya di perairan yang berwarna pekat ( Blackwater ). Sangat disarankan untuk memelihara ikan ini secara berkelompok, baik Cardinal tetra maupun neon Tetra. Ikan ini akan tampak lebih indah bila dipelihara sebanyak 8 ekor atau lebih. Lebih banyak lebih baik. Bila dipelihara secara soliter, ikan ini akan tampak ‘kurang bahagia’.
Pemeliharaan
Kondisi air dimana ikan ini hidup tidak mengandung mineral, karena sebagian besar air tersebut berasal dari air hujan, oleh karena itu kondisi air di akuarium bila hendak memelihara ikan ini sebaiknya sama seperti di alamnya. Di alamnya, ikan neon maupun cardinal tetra merupakan mangsa bagi ikan-ikan yang lebih besar, seperti ikan angelfish dan jenis-jenis pacu, tetapi sejauh ini penulis belum pernah menemui kendala memelihara jenis angelfish dan cardinal maupun neon tetra dalam satu akuarium. Bila hendak memelihara ikan cardinal tetra, sebaiknya akuarium sudah dipersiapkan sejak lama, dengan kata lain kondisi akuarium sudah cukup stabil dan kondisi air sudah cukup ‘tua’, dan kadar PH air sudah rendah. Kondisi air sangat mempengaruhi kelangsungan hidup ikan ini. Neon tetra sebaliknya lebih mudah beradaptasi dengan kondisi akuarium yang serba baru. Cara mudah untuk mendapatkan kondisi air yang ideal bagi ikan cardinal ( dan jenis-jenis tetra lainnya ) adalah dengan mencampurkan ekstrak “Blackwater’ ke dalam air akuarium. Produk-produk seperti aquavital dan tetra blackwater sangatlah baik untuk mendapatkan kondisi blackwater. Cara lain yang lebih murah adalah dengan menggunakan rebusan daun ketapang. Setup akuarium yang disarankan adalah dengan menggunakan substrat ( Pasir ) yang berwarna gelap, dengan demikian warna cemerlang ikan ini akan muncul secara penuh. Tanaman air hendaknya cukup banyak digunakan untuk memancing keberanian ikan ini berenang di perairan terbuka.
Breeding
Cardinal tetra jantan mudah dibedakan dari yang betina. Ikan betina bertubuh lebih besar dan gemuk penuh dengan telur, sementara jantan lebih langsing. Cardinal jantan juga memiliki sirip anal yang berujung putih. Bila hendak memijahkan ikan ini, PH air haruslah rendah. Kadar Hardness harus kurang dari 10 ppm, dan kadar PH harus berada di kisaran 6.5. Suhu yang ideal untuk memijahkan ikan ini sekitar 24- 26C. Akuarium bisa kosong maupun ada campuran java moss sebagai tempat burayak nantinya bila telur sudah menetas.
Induk harus dikondisikan dengan diberi makan yang banyak untuk merangsang agar mau bertelur. Penerangan akuarium harus redup, karena telur-telur ikan ini sangat sensitive terhadap cahaya. Bila induk sudah bertelur, mereka harus segera dipindahkan agar tidak memangsa burayaknya. Telur-telur tersebut akan menetas dalam 24 jam. Bila burayak sudah berenang bebas mereka bisa diberi makan infusoria. Bila dalam dua hari belum ditemukan adanya telur, induk harus dipindahkan untuk dikondisikan selama beberapa hari sebelum usaha pemijahan kembali dilakukan.
Epilog

Cardinal tetra merupakan ikan musiman di amazon, ikan ini sangat melimpah di perairan-perairan Rio Negro – Amazon. Cardinal tetra melingkupi hampir 80% ikan yang diekspor ke pasaran dari hasil tangkapan alam di amazon. Ikan Ini hanya bisa ditangkap pada musim kemarau dimana ketinggian air sedang surut, walaupun singkat, ikan yang berhasil ditangkap mencapai jutaan ekor jumlahnya. Saat ini pemerintah Brazil sedang menjalankan program PIABA, yaitu semacam program penyuluhan bagi para petani ikan agar memahami arti penting pelestarian alam. Dengan adanya program ini, para petani ikan tersebut diaharapkan akan mengerti pentingnya arti ikan cardinal sebagai ikan makanan dalam mata rantai ekosistem. Program PIABA Melarang para petani ikan menangkap ikan pada musim kawin dan atau pada periode yang berdekatan agar jumlah ikan bisa pulih kembali.

Palmas(Polypterus palmas )

Palmas merupakan ikan yang tergolong dalam Family Polypteridae (Bichir), artinya ikan bersirip banyak. Ikan ini termasuk ikan primitif dan sering disebut sebagai "snake like fish" (ikan mirip ular). Penyebaran adalah di Afrika Barat.

Palmas adalah ikan pemangsa (predator), carnivora. Ikan ini mempunyai kemampuan untuk mengambil udara dengan alat yang telah termodifikasi sedemikan rupa menyerupai paru-paru, disamping itu ia mampu untuk merayap diatas tanah dengan menggunakan sirip dadanya yang kuat. Oleh karenanya dalam mememihara palmas dianjurkan agar memberikan penutup yang baik untuk mencegah ikan tersebut kabur. Palmas dapat dipelihara bersama-sama dengan ikan golongan Cichlidae yang memiliki ukuran lebih besar.

Panjang rata-rata ikan palmas adalah 30 cm. Hidup pada kisaran pH 6.5 - 7, dan temperatur 16-27 ° C. Sebagai carnivora, pakan utama palmas adalah pakan hidup berupa ikan kecil, atau daging-dagingan lain seperti daging udang atau daging ikan.

Sejauh ini setidaknya diketahui ada 3 sub-species palmas yaitu:
Polypterus palmas palmas
Polypterus palmas polli
Polypterus palmas buettikoferi



Jenis kelamin
Jenis kelamin palmas dapat dibedakan dengan melihat lebar dari sirip anus. Sirip anus palmas jantan lebarnya hampir 2 kali lebar sirip anus palmas betina.
Breeding.

Pada masa breeding palmas jantan akan "memeluk" si betina, kemudian akan memproduksi sperma pada saat si jantan "menangkap" telur-telur yang dikeluarkan si betina. Setelah dibuahi telur-telur tersebut akan jatuh ke atas substrate akuarium. Pada umumnya telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 4 hari.

kura-kura Brazil (Brazil Turtle)

Kura-kura ini merupakan hewan asli di daerah selatan Amerika Serikat dan sekarang telah ditemukan di banyak tempat di dunia. Mereka dibawa oleh orang yang membelinya sebagai hewan peliharaan yang kemudian dilepaskan ke alam bebas ketika mereka telah memutuskan untuk tidak mau memeliharanya lagi. Dan ini menyebabkan masalah besar. Seperti yang terjadi di Eropa selatan, kura-kura ini berlomba untuk hidup dengan kura-kura asli Eropa yang akibatnya kura-kura asli Eropa terancam punah.UkuranDapat tumbuh sampai 30 cmKehidupanDi alam bebas, kura-kura ini dapat hidup sampat 20 tahun, tetapi dalam tangkaran beberapa jenis telah dilaporkan bisa hidup sampai 40 tahun.
Fisik

Berwarna hijau tua dengan garis garis kuning dan memiliki bercak merah pada setiap sisi di kepalanya. Kura-kura ini dapat mudah dibedakan oleh rahang bawah nya yang lebih bulat dibanding jenis pseudemys yang lebih kotak. Jari-jari kaki belakangnya dihubungkan oleh selaput seperti bebek karena mereka hewan air.
Membedakan jenis kelamin

Jantan memiliki cakar yang lebih panjang di kaki depannya. Kloaka pada betina lebih dekat ke tempurungnya daripada jantan.
Tempat tinggal

Kura-kura brazil adalah hewan air, maka dari itu anda perlu menaruhnya di aquarium yang nyaman yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhannya.
Jenis aquarium

Standar aquarium adalah solusi terbaik untuk kura-kura brazil, kalau anda tidak mau menyediakan kolam di luar. Salah aspek yang baik menggunakan aquarium gelas adalah anda dapat membersihkannya dengan seksama. Aquarium harus benar-benar bersih karena kesehatan kura-kura anda tergantung pada kebersihannya. Ingat, kura-kura brazil adalah binatang air dan mereka membuang kotoran padat dan cairnya ke dalam air, yang mana dapat menjadi sarang yang baik untuk kuman bakteri.
Tutup aquarium

Tutup aquarium banyak variasinya, beberapa ada yang berikut dengan lampunya. Akan tetapi faktor yang paling penting dari tutup aquarium ini adalah yang dapat membiarkan masuknya sinar alami dengan spektrum penuh. Jika bisa, usahakan mendapat sinar matahari langsung. Kebanyakan pemelihara kura-kura air menggunakan lampu berspektrum di atas aquarium. Tutup aquarium hanya dipakai jika aquarium diletakan di daerah yang sering terkena angin dan dingin cold drafts
Ukuran aquarium

Di tahun pertamanya, kura-kura brazil tumbuh sangat cepat dan yang dewasa dapat menjadi 10 inc. Ukuran aquarium anda tergantung pada ukuran kura-kura dan jumlah kura-kura yang anda miliki. Ingat, tambah besar aquariumnya, tambah baik untuk kura-kura anda. Untuk kura-kura dewasa berukuran 5 inch, aquarium 30 gal merupakan ukuran minimum yang dianjurkan. Isi dengan air yang cukup supaya dia dapat berbalik jika ia jatuh terbalik. Sekitar ¾ panjang kura-kura.
Filter

Ini sangat penting. Kesehatan kura-kura anda tergantung pada kwalitas air yang tersedia. Ingat kura-kura anda hidup dan bernafas pada air yang sama dimana mereka membuang kotorannya. Jadi jika airnya tidak bersih, mereka akan memiliki lebih banyak kuman di sekitar mereka dan kesempatan terkena penyakit juga bertambah. Dan jika anda memiliki filter yang baik, ini akan mengurangi beban anda, anda tidak perlu sering membersihkan sesering seperti tanpa filter. Kebanyakan permelihara kura-kura air menganjurkan filter tabung Fluval 403.
Pengahangatan dan suhu

Cara yang paling mudah menjaga suhu untuk tetap stabil adalah dengan menggunakan pemanas dalam air (submersible heater) yang bentuknya seperti tabung panjang berisi coated wire. Jenis heater ini sangat praktikal karena memiliki thermostat yang dapat anda set pada suhu yang perfed. Menjaga suhu antara 20 sampai 28 derajat C. Ini sangat penting karena suhu yang hangat membangkitkan sistem kekebalan tubuh pada kura-kura
Daerah berjemur

Anda perlu memberikan daerah di dalam aquarium anda dimana kura-kura dapat benar-benar menjadi kering berjemur di bawah sinar matahari atau lampu khusus reptil. Ini penting seperti yang telah dikatakan sebelumnya, kehangatan menimbulkan sistem kekebalan tubuh kura-kura anda. Dan juga karena kura-kura brazil mutlak membutuhkan sinar UV supaya dapat memproses makanannya dengan baik dan dapat menyerap nutrisi dari makanan.Dekorasi aquarium

Pastikan dekorasi yang anda tambahkan tidak membahayakan kura-kura anda. Jika anda hendak menambah tanaman, pilih tanaman yang tidak beracun bagi kura-kura karena mereka mungkin mencoba memakannya. Tanaman plastik juga tidak dianjurkan. Jika anda menambah batu-batuan, pastikan batunya tidak memiliki ujung yang tajam yang dapat menggores cangkang kura-kura. Jangan menggunakan pasir halus karena kemungkinan kura-kura juga memakan batu-batu kecil yang dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang serius. (berhubungan dengan usus)Membersihkan aquarium.Jaga aquariumnya supaya rapi dan bersih. Jika anda tidak memiliki filter bersihkan setiap dua hari sekali. Jika kura-kura masih bayi dan tidak memiliki filter, bersihkan setiap hari. Jangan menggunakan produk yang abresif.
Pencahayaan dan Pemanas

Kura-kura brazil adalah hewan berdarah dingin yang artinya mereka tergantung pada suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri. Inilah alasannya kenapa kura-kura di alam bebas akan menghabiskan waktunya berjemur berjam-jam dibawah sinar matahari. Kehangatan penting bagi kesehatan mereka. Matahari tidak hanya sebagai sumber panas bagi kura-kura tetapi juga sebagai sumber sinar berspektrum penuh dari infra merah ke ultraviolet yang bermanfaat bagi kura-kura.
Spektrum penuh matahari

Spektrum matahari terdiri dari sinar terlihat dan tidak terlihat. Sinar putih adalah sinar yang terlihat yang kita terima waktu semua spektrum sinar bercampur menjadi satu. Kita dapat membedakan setiap warna spektrum secara terpisah pada saat kita melihat pelangi. Sinar yang terlihat adalah antara dari sinar merah ke violet ungu. Pada saat kita melampaui sinar ini kita menghadapi sinar yang tidak terlihat – panas matahari dan ultraviolet. Kita dapat membedakan 3 grup sinar ultraviolet: UV-C, UV-B dan UV-A

UV-C: Sinar UV tipe C adalah sinar ultraviolet yang paling berbahaya karena mereka mengandung banyak energi dan panjang gelombangnya sangat pendek (dari 180 sampai 290 nm): mereka dapat menembus ke tissue cukup dalam. Terkena UV-C memiliki konsekwensi yang serius pada kesehatan hewan: kerusakan pada retina (kebutaan) yang tidak dapat diperbaiki, kanker kulit, dsb. Di alam, sinar UV-C disaring oleh lapisan ozon.

UV-B: Mereka berada diantara 290 dan 320 nm. UV-B adalah sinar yang bertanggung jawab atas melepuhnya pada kulit manusia waktu terkena sinar terjadi. Untuk reptil sangat penting, khususnya kura-kura karena membutuhkan sinar ini untuk sintesa. Banyak penelitian telah membuktikan pemberian tambahan vitamin D3 tidak diperlukan dalam makanan jika pemberian sinar UV-B diberikan setiap hari. Kami mengingatkan bahwa vitamin D3 penting untuk memperbaiki kalsium pada tulang maka dari itu mereka penting untuk pembentukan tulang yang dan termpurung kura-kura. Lapisan gelas tidak boleh dipasang antara daerah berjemur dan sinar berspektrum penuh karena gelas menyaring sinar UV-B.

UV-A: Mereka berada di gelombang yang tidak terlihat oleh mata dari 320 sampai 400 nm. Meskipun mereka mengandung sedikit energi daripada sinar UV-B dan UV-C, sinar UV-A juga menyebabkan sunburn/melepuh pada manusia jika terkena cukup lama. Bagi kura-kura sinar UV-A terlihat bagi mereka. Banyak reptil termasuk kura-kura menggunakan sinar UV-A untuk mengenali makanan atau mengenali pasangan yang cocok. Maka dari itu, berjemur dibawah sinar UV-A sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka.
Pentingnya pencahayaan buatan

Anda memelihara kura-kura di lingkungan yang bukan habitat aslinya maka sangat penting untuk menyediakan sumber cahaya yang mendekati dengan cahaya alami. Kura-kura memerlukan sistem pencahayaan yang dapat menghasilkan panas, berspektrum penuh dan mengandung sinar UVA dan sinar UVB. Kura-kura memerlukan sistem pencahayaan yang akan menjaga siklus siang malam dan membantu mereka memproses nutrisi dari makanan yang anda sediakan.
Sumber panas

Maksudnya disini adalah bukan mengganti pemanas yang ada didalam air tetapi menyediakan panas di daerah berjemurnya dan menghangatkan lingkungannya. Mayoritas lampu pijar (inkandesen) atau lampu halogen menghasilkan panas. Kami melihat ada lampu spot infra merah di toko-toko tetapi saya pribadi tidak menganjurkan mereka untuk kura-kura: Mereka tidak memberi manfaat tambahan sebagai lampu spot dan warnanya tidak alami. Lebih baik menggunakan lampu spot biasa atau yang lebih bagus lagi lampu spot yang dirancang khusus untuk reptil (lampu neodymium).
Lampu fluoresen berspektrum penuh dan lampu komplemen UVA/UVB

Di toko anda mungkin menjual bermacam-macam lampu berspektrum penuh yang khusus dirancang untuk reptil. Kebanyakan pemelihara kura-kura menganjurkan produk seperti reptisun, reptistar, namiba yang menghasilkan sinar UVB 5 % dan UVA 30 % selain menghasilkan sinar berspektrum penuh. Pergantian lampu dianjurkan setiap tahun sekali karena UVB dan UVA yang dihasilkan berkurang. Membuat daerah yang kering juga diperlukan supaya kura-kura anda dapat keluar dari air dan berjemur. Perlu diingat bahwa lampu fluoresen tidak menghasilkan panas. Supaya kura-kura anda berjemur, anda perlu menyediakan lampu spot untuk menghangatkan daerah jemurnya. Karena suhu hangatlah yang membuat kura-kura keluar dari air untuk berjemur.
Lampu self-ballast mercury vapor

Lampu sering dilewatkan karena harganya yang mahal, tetapi mereka merupakan pilihan yang terbaik untuk aqua-terarium yang besar. Tidak saja lampu ini bisa menjadi sumber panas, mereka juga memberikan UVB dan UVA yang bermanfaat. Daya tahannyapun lebih lama dibanding sumber lampu lainnya. Mereka benar-benar dirancang untuk aquarium yang lebih besar karena mereka hanya tersedia pada watt 100 W dan 160 W. Hati-hati dalam pemasangannya karena lampu sangat powerful dan menyediakan panas dan sinar UVA dan sinar UVB yang cukup banyak, mereka bisa berbahaya jika tidak dipakai dengan benar.Lampu hitamLampu ini memancarkan sinar ungu gelap dan mungkin anda telah melihat lampu ini sering dipakai untuk tanaman. Meskipun demikian saya pribadi tidak menganjurkan lampu ini untuk kura-kura karena dalam tes uji, lampu ini memperlihatkan bahwa manfaatnya hanya sedikit untuk kura-kura dan ada beberapa kasus yang dilaporkan bahwa kura-kura menjadi buta oleh sinar ini dalam jangka waktu yang singkat.
Masa pencahayaan

Maksudnya adalah hanya mengatur lamanya lampu menyala atau mati. Jika anda mau membuat kura-kura anda berhibernasi anda harus memiripkan ke musim alaminya. Contohnya: menyediakan pencahayaan lebih banyak di musim panas karena di musim inilah sinar matahari bersinar lebih lama. Anda dapat menggunakan timer untuk menyalakan atau mematikan lampu lainnya dan membuat kondisi lampu yang alami. Contohnya menyalakan lampu berspektrum penuh selama 8-10 jam dan di timer lainnya menyalakan lampu spot selama 6 jam untuk menyamakan jam-jam terhangat dalam sehari.

Daftar nama ikan indonesia, nama inggris dan harga export :


Daftar nama-nama ikan hias
Salt water live tropical fish
Fish Code English Name Indonesian Name Size $US

SHARK, RAY & CHIMAERAS
A 4-8, 6-2 Brown Spotted Cat Shark Hiu Zebra 2,2
A 6-4 Marbled Cat Shark Mungsing Totol 2
A 7-4 White Tip Shark Hiu Sirip Putih 25
A 7-5 Black Tip Reef Shark Hiu Sirip Hitam 25
A 12-7 Blue Spotted Stingray Pari pari 2.5

EEL & MORAY
A 18A-1 Ribbon Eel (Ghost) (Yellow) Ular Pelangi Putih 1.67
A 19-1 Zebra Moray Belut Zebra 2
A 19-3 Fimbriated Moray Eel Armang Macan 0.67
A 24-2 Moral Eel Armang Kembang 0.67
A 26-6 Barred Snake Eel Ular Lely Hitam 0.67
A 27-4 Academy Eel Ular Taman Merah 1
A 29-1 Ribbon Eel (Blue) Ular Pelangi Biru 4.6
A 29-2 Ribbon Eel (Black) Ular Pelangi Hitam 2.93
A 29-5 Philipine Gargen Eel Red / Green Ular Taman Orange 1
A 29-7 Hass’s Garden Eel Ular Kacang Hijau / Hitam 1
A 41-4 Dusky Brotulid Miranda 0.34
A 0421 Assorted Moray Armang Campur 0.59

TOADFISH & ANGLERFISH
A 43-6 Sargassum Fish Kodok Kembang Biasa 0.59
A 43-7 Warty frogfish (White) Kodok Putih Asli S 28.4
A 43-7 Warty frogfish (White) Kodok Putih Asli L,M 36.79
A 43-8 Brackish-Warty frogfish (Red) Kodok Merah B 8.4
A 46-5 Longlure frogfish (Orange) Kodok Orange 8.4
A 47-1 Warty Frogfish (Yellow) Kodok Kuning Asli S 28.4
A 47-1 Warty Frogfish (Yellow) Kodok Kuning Asli L,M 36.79
A 48-7 Ornament Frog Kodok Totol 1.2
A 50-3 Warty Frogfish (Red) Kodok Merah Asli S 21.7
A 50-3 Warty Frogfish (Red) Kodok Merah Asli L,M 25
A 0522 Assorted Angler Fish (color) Kodok Campur (Warna) 0.59

SQUIRRELFISH & OTHER
A 52-1 Feather Star Clingfish Bajulan Tempel 0.5
A 58A-1 Pacific Solderfish Brajanatha Campur 0.42

SEAHORSE, PIPEFISH & RELATIVES
A 70-2 Asian Trumpet fish Ikan teompet 1.67
A 72 Shrimpfish Piso-piso 0.43
A 73-3 Vanegated Ghostpipe fish Kuda AK Asli 1
A 73-4 Ghostpipe fish Kuda AK Duri 1
A 73-5,7 Short Bodied Ghost pipefish Kuda AK Daun Merah 1.26
A 73-6 Short Bodied Ghost pipefish Kuda AK Daun 0.84
A 75-4 Short-tail Pipe fish Bajulan Tampar 0.59
A 75-6 Alligator Pipefish Tangkur Buaya / Bajulan Hijau 0.84
A 77-1 Banded Pipe fish Bajulan Zebra 0.67
A 77-2 Jans’s Pipe fish Bajulan Api 1
A 77-4 Bluestripe Pipe fish Bajulan Model 0.84
A 77-5 Australian Banded Pipe fish Tangkur Putih 0.59
A 78-4 Red/Many Banded Pipe fish Bajulan Asli 1
A 80-3,4 Oceanic Sea Horse Kuda Laut Kuning 3.4
A 81-1 Crown sea Horse (Red) Kuda Laut Merah 3.4
A 81-3 Northern Sea Horse Kuda Laut Hitam 1.67

SCORPIONFISH & OTHER
A 83B-2 Flying Gunnard Indo Siar 4.19
A 85-4 Goose Scorpion Scorpion Angsa Kuning 5
A 85-4 Meriet Scorpion Scorpion Angsa Doreng 5
A 86-3, 88-3 Lionfish (Brown/Black) Scorpion Volitan Coklat 2.5
A 88-1,2 Spotfin Lionfish Scorpion Miles 0.67
A 88-5 Tailbar Lionfish Scorpion Radiata 2.1
A 89-1 Zebra Lionfish Scorpion Kembang 0.6
A 89-2 Shortfin Lionfish Scorpion Kipas 0.84
A 89-3 Twin Spot Lionfish Scorpion Gajah 2.1
A 104-6 Rogue Fish Ikan Daun Coklat 0.84
A 105-2 Red Indian Monster Daun 1.67
A 1053 Mimic Scorpion Scorpion Batu Putih 1.26

ANTHIAS CORALFISH
A 117-1,2 Red Fairy Basslet Rainbow Strip/pelet 1.26
A 117-3 Bicolor Fairy Basslet Rainbow Orange 1.1
A 117-6 Truncate Fairy Basslet Rainbow Gadis 0.67
A 119-3 Purple Blotch Basslet (Male) Rainbow Kotak 2.1
A 119-7 Lyretail coralfish (Green-Female) Rainbow Hijau Biasa 0.26
A 119-8 Lyretail coralfish (Green-Male) Rainbow Anten Hijau 0.34
A 120-4 Banded Fairy Basslet Rainbow Liris 1.1
A 121-1 Bartlett’s Fairy Basslet Rainbow Kuning Ungu 1.26
A 121-2 Purple Blotch Basslet (Female) Rainbow Kuning 0.84
A 121-3,4,5 Purple Queen Bibir Ungu / Merah 0.67
A 121-6 Tiger Queen/Imelda’s seaperch Rainbow Gadis Strip 1.17
A 122-2 Madder Seaperch Nona Manis / Gadis 0.5
A 122-3 Lyretail coralfish (Red-Male) Rainbow Merah Biasa 0.26
A 122-4 Lyretai coralfish (Red-Female) Rainbow Anten Merah 0.34

GROUPER
A 125-2 Rainbow Groupper Kerapu Pelangi 8.36
A 126-1 Coral Rockcod Kerapu Merah Asli 1
A 127-4 Flameback Spot Grouper Kerapu MP Titik Hitam 1.68
A 137-6 Brindlebass Kerapu Macan 1.26
A 137-7 Panther Grouper Grace Kelly 2.1
A 141-1,2 Candy, Peppermint & Swales’s Basslet Hogfish titik 1 & 2 5.86
A 141-8 Japanesse Basslet Susumi Asli 5.86
A 146-4 Lyretail Grouper Kerapu Louti 1.26
A 147-6 Clown Grouper Kerapu Valentine / kembang 0.84
A 147-8 Six-stripes Soap Grouper Kerapu Sabun 0.84
P 661-2 White-dappled Grouper Kerapu Totol 1.26
A 1423 Violet Grouper Kerapu Violet 1
A 1424 Assorted Grouper Kerapu Campur 0.67

DOTTYBACK
A 150-1 Sumbawa Soap Fish (Red) Panther Sumbawa 3.76
A 150-6 Spottysail Dottyback Panther Merah 0.84
A 150-8 Golden Dottyback Panther Mas 3.4
A 151-4 Yellow Tail Dottyback Panther Ekor Kuning 1.67
A 152-4 Red Spot Dottyback Panther Spot 4.2
A 152-5 Yellow Dottyback Panther Kuning 0.6
A 152-6 Lyretail Dottyback Panther Api Model 1.67
A 152-8 Dusky Dottyback Panther Abu 0.5
A 153-2 Sri Lanka Dottyback Panther Model 1.26
A 154-2 Royal Dottyback Cantik 0.43
A 154-5 Blue-Stripped Dottyback Panther Biru Strip 0.84
A 155-5 Lined Chiclops Panther Merah Liris 1
A 155-7 Banded Longfin (black) Panther Jenggot Hitam 1
A 155-8 Banded Longfin (red) Panther Jenggot Merah 1.68
A 157-1,2 Comet (L,M) Godam 7.5
A P663-2 Whitetail Dottyback Panther Lombok 1
A P664-1 Bandit Dottyback Panther Ambon 2.9

CARDINALFISH
A 164-2 Gold-Striped CardinalFish Capungan Liris 0.42
A 166-1 Silver-Lined Cardinal Capungan Strip Perak 0.42
A 171-1 Pink Cardinal Fish Capungan Merah 0.42
A 173-8 Pajama/Apongen Cardinal Fish Capungan Biasa 0.35
A P664-2 Kaudemi/Banggai Cardinal Fish Capungan Ambon/Layar 1.1
A 1725 Assorted Cardinal Fish Capungan Campur 0.26


TILEFISH
A 180-1 Dusky Tilefish Exocet Biasa 1.67
A 180-2 Red Stripe Tilefish Jabing Merdeka 6.28
A 180-3,4 Blueface / Blue Tilefish Exocet Biru / Muka Biru 3
A 180-6 Purple Tilefish Exocet Violet 7.94
A 180-7,8 Yellow Tilefish Exocet Kuning 1.67
A 181-1,2 Blue Blanquilo Doktor Terbang 1.26
A 1826 Banana Fish Bunglon Coklat 1


JACK, COBIA, REMORA, ETC
A 182 Threadfin Jack / Indian Threadfin Putri China / Pidana Rambut 2.5
A 182B-6 White Tailed Shark Sucker Hiu Tempel 1.26
A 184-2 Golden Trevally Pidana Mas M 1.67
A 182-2 Golden Trevally Pidana Mas S 1.26
A 182-2 Golden Trevally Pidana Mas 1.26
A 182-2 Assorted Trevally Pidana Biasa / Campur 0.84


SNAPPER
A 196-8 Blackspot Snapper Lucanus titik hitam 1.67
A 197-6 Five Line Snapper Lucanus 5 Garis 4.97
A 202-4 Gold-stripped Snaper Lucanus B 1.67
A 204-2 Blue & Gold Stripe Snapper Tombak Kuncir Juv 5.86
A 204-3 Blue & Gold Stripe Snapper Tombak Kuncir Adult 7.53
A 204-4 Blue Line Snapper Tombak Sari 2.5
A 205-6 Blach Beauty Kompele Terbang 2.1
A 206-1 Emperor Snapper Lucanus 1.67
A 2027 Assorted Snapper Assorted Snapper Campur 0.84

SWEETLIPS
A 216-3 Harlequin Sweetlips Brown Kelly S 1.43
A 216-3 Harlequin Sweetlips Brown Kelly M 2.1
A 216-3 Harlequin Sweetlips Brown Kelly L 2.5
A 217-2 Stroipped Sweetlips Kompele Liris 0.75
A 218-4 Yellow-lined Sweetlips Kompele Mas 1
A 219-1 Black Spotted Rubberlip Kompele Macan 1
A 238-6 Two-lined monocle Bream Buarmata 0.42
A 245-1 Painted Sweetlips Kompele Layar

GOATFISH
A 248-1 Three Stripped Goatfish Jenggot B 0.34
A 249-3 Bicolor Goatfish Jenggot Model 0.84

A 249-7 Yellowsaddled Goatfish Jenggot Kuning 0.84
A 2428 Assorted Goatfish Jenggot Assorted 0.26

BATFISH
A 261-1 Red Fin Batfish Platak Asli S 3.35
A 261-1 Red Fin Batfish Platak Asli M 4.6
A 261-1 Red Fin Batfish Platak Asli L 4.6
A 262-1 Orbiculate Batfish Platak Daun S 0.59
A 262-1 Orbiculate Batfish Platak Daun M 0.84
A 262-1 Orbiculate Batfish Platak Daun 3 L 0.84
A 263-5 Long Fin Batfish Platak Jenggot S 0.59
A 263-5 Long Fin Batfish Platak Jenggot M 0.84
A 263-5 Long Fin Batfish Platak Jenggot L 0.84

BUTTERFLY FISH
A 265-3 Philippne Chevron B.F. Kepe Fantasi S 1.26
A 265-3 Philippne Chevron B.F. Kepe Fantasi M,L 1.67
A 265-5 Chevron B.F. Kepe Panahan S 0.59
A 265-5 Chevron B.F. Kepe Panahan M,L 0.84
A 265-6 Barones’s B.F. Kepe Pakistan S 2.93
A 265-6 Barones’s B.F. Kepe Pakistan M,L 3.35
A 265-7 Melon B.F. Kepe Roti S 0.59
A 265-7 Melon B.F. Kepe Roti M,L 0.93
A 266-7 Blackback B.F. Kepe Melano S 0.67
A 266-7 Blackback B.F. Kepe Melano M,L 1
A 267-2 Golden B.F. Kepe Perak S 0.59
A 267-2 Golden B.F. Kepe Perak M,L 0.93
A 267-4 Babtayan B.F Kepe Panda S 0.59
A 267-4 Babtayan B.F. Kepe Panda M,L 0.92
A 267-7 Moon B.F Kepe Seleni Biasa S 0.67
A 267-7 Moon B.F. Kepe Seleni Biasa M,L 1
A 268-1 Meyeri B.F. Kepe Mayeri Hitam S 1.67
A 268-1 Meyeri B.F. Kepe Mayeri Hitam M,L 2.51
A 268-2 Ornate B.F. Kepe Mayeri Kuning S 1.67
A 268-2 Ornate B.F Kepe Mayeri Kuning M,L 2.52
A 268-4 8 Stripped B.F. Kepe Strip / Zebra S 0.59
A 268-4 8 Stripped B.F. Kepe Strip / Zebra M,L 0.92
A 268-5 Lined B.F. Kepe Piramid Biasa S 0.84
A 268-5 Lined B.F. Kepe Piramid Biasa M 1.26
A 268-5 Lined B.F. Kepe Piramid Biasa L 1.26
A 269-3 Saddled B.F Kepe Piramid Mas S 1.93
A 269-3 Saddled B.F. Kepe Piramid Mas M,L 2.5
A 269-3 Double Saddle B.F. Kepe Falkula Jakarta S 2.5
A 269-4 Double Saddle B.F Kepe Falkula Jakarta M 3.35
A 269-4 Double Saddle B.F Kepe Falkula Jakarta L 3.35
A 269-6 Racoon B.F Kepe Gajah S 1.67
A 269-6 Racoon B.F. Kepe Gajah M,L 2.51
A 269-6 Kleini’s Kepe Kleni S 0.67
A 269-6 Kleini’s Kepe Kleni M,L 1.26
A 270-5 Benetti B.F Kepe Bulan Asli S 1.67
A 270-5 Benetti B.F Kepe Bulan Asli M,L 2.5
A 270-7 Citron B.F. Kepe Susu S 0.6
A 270-7 Citron B.F. Kepe Susu M,L 0.92
A 270-8 Red Tail Pakistani B.F Kepe Kalong S 2
A 270-8 Red Tail Pakistani B.F Kepe Kalong M,L 3.35
A 270-8 Red Tail Pakistani B.F Kepe Kalong XL 3.35
A 272-7 Guenther’s B.F. Kepe Prima S 1.67
A 272-7 Guenther’s B.F Kepe Prima M,L 2.5
A 273-2 Spot-Band B.F. Kepe Sitrun Strip / Tato S 0.67
A 273-2 Spot-Band B.F. Kepe Sitrun Strip / Tato M,L 1.26
A 273-4 Decorated B.F. Kepe Semeion S 5.86
A 273-4 Decorated B.F. Kepe Semeion M,L 6.7
A 273-4 Decorated B.F. Kepe Semeion XL 6.7
A 273-5 One Spot B.F. Kepe Bulan Biasa S 6.67
A 273-5 One Spot B.F. Kepe Bulan Biasa M,L 1.34
A 273-7 Black-finned B.F. Kepe Ekor Hitam S 0.6
A 273-7 Black-finned B.F. Kepe Ekor HItam M,L 1
A 273-8 Vagabond B.F. Kepe Tiker S 0.59
A 273-8 Vagabond B.F. Kepe Tiker M,L 1
A 274-1 Tear Drop B.F. Kepe Bulan Menangis S 1.67
A 274-1 Tear Drop B.F. Kepe Bulan Menangis M 2.51
A 274-1 Tear Drop B.F Kepe Bulan Menangis L 2.51
A 274-6 Saddleback B.F. Kepe Angsa S 1.67
A 274-6 Saddleback B.F. Kepe Angsa M 2.5
A 274-6 Saddleback B.F. Kepe Angsa L 2.5
A 274-7 Threadfin B.F. Kepe Auriga S 0.76
A 274-7 Threadfin B.F. Kepe Auriga M,L 1.42
A 274-8 Raffle’s B.F. Kepe Nanas S 0.67
A 274-8 Raffle’s B.F. Kepe Nanas M,L 1.26
A 275-7 Brugessi B.F. Kepe Burgensi S 12.5
A 275-7 Brugessi B.F. Kepe Burgensi M 16.7
A 275-7 Beugessi B.F. Kepe Burgensi L 16.7
A 276-4 Two Eyed Coralfish Kepe Monyong C S 0.6
A 276-4 Two Eyed Coralfish Kepe Monyong C M 1.26
A 279-5 Copperband B.F. Kepe Monyong Biasa S 0.5
A 279-5 Copperband B.F. Kepe Monyong Biasa M 0.84
A 279-5 Copperband B.F Kepe Monyong Biasa L 0.84
A 280-4 Yellow Long Nose B.F. Kepe Monyong Asli S 1.67
A 280-4 Yellow Long Nose B.F. Kepe Monyong Asli M 2.93
A 280-4 Yellow Long Nose B.F. Kepe Monyong Asli L 2.93
A 280-5 Shy B.F. Kepe BH S 2.26
A 280-5 Shy B.F. Kepe BH M,L 2.93
A 2829 Assorted B.F. Kepe Campur 0.67

BANNER FISH
A 281-1 Hi Fin Bannerfish Kambingan Asli / Layar S 0.84
A 281-1 Hi Fin Bannerfish Kambingan Asli / Layar M,L 1.6
A 281-3,4 Masked Bannerfish Layaran Asli / Masked Banner S 1.67
A 281-3,4 Masked Bannerfish Layaran Asli / Masked Banner M,L 2.5
A 281-5,6 Humphead Bannerfish Kambingan Biasa S 6.6
A 281-5,6 Humphead Bannerfish Kambingan Biasa M,L 1
A 281-7 Black/White Banner B.F. Layaran Kuning S 1.67
A 281-7 Black/White Banner B.F. Layaran Kuning M,L 2.5

ANGELFISH
A 283-1 Three Spots Angelfish Angel Asli S 2.5
A 283-1 Three Spots Angelfish Angel Asli M 3.67
A 283-1 Three Spots Angelfish Angel Asli L 3.76
A 283-4 Two-colored Angelfish Angel BK 1
A 283-5 Coral Beauty Angel Kennedy / Model 2.5
A 283-6 Orange Strip angelfish Angel Abu Doreng 1
A 284-5 Midnight Angel Angel Polos / Hitam 0.75
A 284-6 Blueback pigmy Angelfish Angel Colini 33.4
A 284-7 Golden Angelfish Angel Kuning S 1.67
A 284-7 Golden Angelfish Angel Kuning M 3.3
P 666-1 Golden Fire Angelfish Angel Maria S 12.54
P 666-1 Golden Fire Angelfish Angel Maria M,L 16.72
A 285-8 Royal Blue Pigmy Angelfish Angel Ungu 0.42
A 286-3 Band Stripe Angelfish Angel Kiper 2
A 286-5 Keyhole Angelfish Angel Biru 0.67
A 286-6 Half black Angelfish Angel Abu Biasa 0.42
A 286-7 Zebra Lyretail Angelfish Angel Swallow Doreng S 6.69
A 286-7 Zebra Lyretail Angelfish Angel Swallow Doreng M,L 7.5
A 287-5 Zebra Swallow Angelfish (male) Angel Swallow Zebra 7.5
A 287-5 Zebra Swallow Angelfish (female) Angel Swallow Kuning 3.76
A 288-3 Freckletail Lyretail Angelfish Angel Ekor Panjang 1.26
A 288-4 Bellus Swallow Angelfish (male) Angel Belus Kuning 16.7
A 288-5 Bellus Swallow Angelfish (female) Angel Belus 20
A 289-2 Black Velvet Angelfish Angel Melati 2.5
A 289-1 Black Velvet Angelfish Blustun Melati 1.67
A 290-3 Vermicuted Angelfish Angel Marmut 0.84
A 292-2 Blue Ring Angelfish Angel Annularis S 8.36
A 292-2 Blue Ring Angelfish Angel Annularis M 10.87
A 292-2 Blue Ring Angelfish Angel Annularis L 10.87
A 292-2 Blue Ring Angelfish Angel Annularis XL 10.87
A 292-2 Blue Ring Angelfish Angel Annularis JUMBO 11.7
A 292-1 Blue Ring Angelfish Blustun Annularis Juv S 2.5
A 292-1 Blue Ring Angelfish Blustus Annularis Juv M,L 3.76
A 292-4 Emperor Angelfish Angel Batman S 8.36
A 292-4 Emperor Angelfish Angel Batman M 10.87
A 292-4 Emperor Angelfish Angel Batman L 10.87
A 292-4 Emperor Angelfish Angel Batman XL 10.87
A 292-4 Emperor Angelfish Angel Batman JUMBO 11.7
A 292-3 Emperor Angelfish Blustun Asli Juv S 3.34
A 292-3 Emperor Angelfish Blustun Asli Juv M 5
A 292-3 Emperor Angelfish Blustun Asli Juv L 5
A 293-2 Koran Angelfish Angel Koran S 8.36
A 293-2 Koran Angelfish Angel Koran M 10
A 293-2 Koran Angelfish Angel Koran L 10
A 293-2 Koran Angelfish Angel Koran XL 10.87
A 291-2 Koran Angelfish Angel Koran JUMBO 11.7
A 291-7 Koran Angelfish Blustun Koran Juv S 2.94
A 291-7 Koran Angelfish Blustun Koran Juv M,L 3.76
A 293-4 Six Bar Angelfish Angel Kalong S 1.67
A 293-4 Six Bar Angelfish Angel Kalong M 2.94
A 293-4 Six Bar Angelfish Angel Kalong L 1.94
A 293-4 Six Bar Angelfish Blustun Biasa S 1.34
A 293-4 Six Bar Angelfish Blustun Biasa M,L 2.6
A 293-5 Majestica Angelfish Angel Piama S 13.37
A 293-5 Majestica Angelfish Angel Piama M 15.89
A 293-5 Majestica Angelfish Angel Piama L 15.89
A 290-4 Majestica Angelfish Angel Piama XL 15.89
A 290-4 Majestica Angelfish Angel Piama JUMBO 16.72
A 293-5 Majestica Angelfish Blustun Piama 7.53
A 293-6 Yellow Mask Angelfish Angel Napoleon S 21.73
A 293-6 Yellow Mask Angelfish Angel Napoleon M 23.4
A 293-6 Yellow Mask Angelfish Angel Napoleon L 23.4
A 293-6 Yellow Mask Angelfish Angel Napoleon XL 13.4
A 293-6 Yellow Mask Angelfish Angel Napoleon JUMBO 25
A 293-6 Yellow Mask Angelfish Blustun Napoleon Juv S 9.2
A 293-7 Regal Angelfish Angel Doreng S 2.93
A 293-7 Regal Angelfish Angel Doreng M 4.18
A 293-7 Regal Angelfish Angel Doreng L 4.18
A 293-7 Regal (Indian) Angelfish Angel Doreng (Indian) 11.7

CLOWN FISH
A 299A-1 Maroon anemonefish C.F Balong 0.84
A 299A-1 Maroon anemofish C.F (pair) Balon pasangan 1.67
A 299A-2 Span-cheecked gold- C.F Balon padang 3.35
A 299A-6 Saddelback C.F Giro Negro 0.84
A 300-4 Black and White Bar C.F Giro Negro HP/pasir 0.75
A 300-8 Negro C.F Giro Negro Kuning 0.75
A 301-2,3,4 Black anemonefish Tompel Surabaya 0.84
A 301-6 Fire / Saddle C.F Tompel Manado 3.35
A 301-7 Two-Banded anemonefish Polimas Kuning 0.75
A 300-2,303 Orange C.F Pelet Orange Asli 0.75
A 303-2 False skunk-stripped C.F Geger Putih/Pelet 0.75
A 303-7,8 Red Tomatto C.F Tompel Jakarta 3.35
A 303-3 Clown Fish Clown Fish 0.5
A 303-4 Sebae C.F Polimas 0.75

DAMSEL FISH
A304-6 White-Tailed D.F Zebra Surabaya 0.26
A304-7 Three-Spot D.F Domino/Dakocan Hitam 0.26
A304-8 Yellow Belly Blue D.F Betok Kupang 0.84
A305-7 Reticulated D.F Dakocan Putih 0.18
A305-5.6 Black Tail Humbug D.F Zebra Jakarta 0.26
A308-4 Sergeant Major D.F Sersan Mayor 0.18
A309-8 Golden Sergeant D.F Sersan Kuning 0.26
A310-1 Scishor Chromis D.F Jae jae Surabaya/Jakarta 0.26
A314-2 Black Bar Cromis D.F Betok Susu Bar 0.26
A314-3 Bicolor Chromish D.F Putri Bali Hitam/PBH 0.34
A314-6 Black & White Chromis D.F Putri Bali Merah /PBM 0.42
A318-2 Blue Line Yellow Belly Damsel Betok Strip Biru/Neon 0.34
A318-4 Blue Line Damsel Manukan Asli Merah 1
A318-6 Talbot’s Demoiclle D.F Bintang Malam 0.26
A318-8 Three Band Demoiclle D.F Betok Zebra 0.26
A319-3 Blue Devil D.F (Female) Blue Devil 0.26
A319-4 Blue Devil (Red Tail) D.F (Male) Blue Devil Ambon 1
A319-5 Azure Blue Yellow Tail D.F (Orange) Blue Star Ambon 1
A319-6 Azure Blue Yellow Tail D.F Blue Star 0.33
A320 Half-Blue Yellow Tail D.F Betok Palu 0.84
A321-5 Rolland’s Demoiselle D.F Betok Susu Bali 0.17
A323-2 Black Yellow Line D.F Manukan Asli Kuning 1
A323-4 Yellow Black White D.F Dasi Biru 0.42
A323-7 Jewel D.F Betok Totol / Titik 0.26
A323-8 Blue Streak Devil D.F Blue Band 0.33
A325-4 YellowTail Demoiselle Betok Ekor Kuning 0.17
A326-3 Yellow-Billed Blue D.F Podangan Palsu 0.17
A326-4 Allen’s Pomacentrus D.F Podangan Jakarta 0.26
A326-5 Metalic Blue Yellow Belly D.F Podangan Asli 0.26
A329-4 Ocellate. D.F Betok Merah Asli 0.26
A329-6 Spckled D.F Betok Merah 0.26
A329-8 Yellow D.F Betok Kuning 0.26
A336-2 Honey Had D.F Betok Monak 0.21
A5290 Assorted Damsewl Fish Betok Campur 0.17

HAWK FISH
A337A-1 Pixy / Spotted Hawk Fish Kerapu Loncat 0.43
A337-1 Forster’s Hawk Fish Kerapu Pelet 1
A338-2 Falco Hawk Fish Kerapu Merica 0.42
A339-8 Long Nose Hawk Fish Jagungan Asli 5

WRASSE, PARROT & HOGFISH
A348A-2 Yellow Tail Spotted Wrasse Keling Totol Asli 2.6
A348A-6 Black Tail Spotted Wrasse Keling Totol B/Model 1
A349-2 Leonard’s Tamarin Wrasse Keling Biru Kuning 1.26
A349-5 Candystre-Hawk Fish Langsar Merah 20.9
A349-6 Two Spot Hawk Fish Hawk Fish Model 0.84
A349-7 Coral Hawk Fish Anjing Laut S 1.17
A349-7 Coral Hawk Fish Anjing Laut M,L 1.67
A350-8 Masuda Hawk Fish Keling Tatik/Masudai 5.86
A351-3 Eclipse Hawk Fish Hogfish Titik Emas 1.26
A351-4 Eclipse Hawk Fish Hogfish Biasa 1.08
A351-6 Diana Hawk Fish Hogfish Merah S 1.08
A351-5 Diana Hawk Fish Hogfish Merah M,L 1.08
A352-1 Saddle Bag Hawk Fish Bajing Laut S 1.08
A352-2 Saddle Bag Hawk Fish Bajing Laut M,L 2.1
A352-3 Scissor Tail Coral Hawk Fish Elang Laut 8.36
A355-1,2 Two Spot Wrasse Lambe Model 5
A356-5 Blue-Sided Fairy Wrasse KKO Merah/B/Model 0.42
A356-7 Exquisite Wrasse KKO Hijau 0.5
A357-3 Parrot Fish Kakatua Biasa 0.93
A357-7 Lavender Wrasse Cantik Jenggot -
A358-3 Lubock’s Fairy Wrasse KKO Asli 1.26
A359-5 Clown Corise Keling Dom S 10
A359-5 Clown Corise Keling Dom M,L 11.7
A360-1 Mediterran Rainbow Wrasse Timunan Biasa 0.42
A360-5,6 Comb Fish Timunan Asli 0.93
A361-5 Spottail Corise Keling Ekor Totol 1.5
A362-1 Red Wrasse Keling Asli Adult 2.1
A362-2 Red Wrasse Keling Merah S 0.84
A362-2 Red Wrasse Keling Merah M,L 1.26
A362-6 Sling Jaw Wrasse Lambe Kuning 1.6
A362-7 Yellow-Tail Cleaner Keling Strip Hitam Ekor Kuning -
A362-8 Brown Bird Fish Pinguin Coklat 1.26
A363-2 Yellow Corise Keling Kuning 0.6
A364-2 Purplehaded Wrasse Hogfish Model 0.84
A364-7 Brown Filled’s Wrasse Keling Daun 0.84
A365-4 Orange-Tipped Rainbow Fish Bayeman Hijau 0.6
A366-7 Yellow Lined Wrasse Keling Jersi -
A366-8 Green Wrasse Keling Hijau 0.84
A367-2 Duski Wrasse Keling Strip Hitam -
A368-3 Cekker Board Wrasse Keling Perak S 0.42
A368-4 Marble Wrasse Keling Perak M,L 0.42
A372-2 Green Bird Wrasse Pinguin Hijau 2.93
A372-4 Fine Scale Wrasse Appolo Hijau 0.84
A373-1 Barred Thick Lip Kenari Model/Tikusan Model 0.84
A373-3 Hald & hald Thick Lip Keling Tikus/Tikusan 0.76
A373-5 Ringed Wrasse Appolo Merah/Lancer 1.67
A374-7 Leopard Wrasse Keling Batik 0.42
A377-4 Allen Wrasse Dokter Model 1.67
A377-7 Arrow Had Wrasse Lambe Merah 5
A378-4 Orange Band Wrasse Keling Piama/Es Lilin 0.6
A381-3 Reindder Wrasse Keling Tanduk S 1
A381-4 Reindder Wrasse Keling Tanduk M,L 1
A381-6 Scarled Wrasse Keling Monalisa 0.5
A381-7 Six Line Wrasse Keling Liris 0.5
A381-8 Eight Line Wrasse Keling Liris Model 0.84
A382-1 Vilament Fine Wrasse Dian Fish 0.42
A382-1 VAR Vilament Fine Wrasse (VAR) Dian Fish Model 0.84
A382-1 VAR Vilament Long Fine Wrasse VAR Dian Fish Slayer 0.67
A383-5 Red Eye Wrasse Bayeman Model 0.67
A385-1,2 Lance Tail Fairy Wrasse Lambe Titik Merah 5
A388-5 Rainbow Wrasse Lempang Merah/Talasoma Merah 2
A390-3 Lyretail Wrasse Lempang Talasoma 0.67
A390-4 Yellow Wrasse Keling Kalong 0.62
A392-1 Blue Doctor Dokter Biasa 0.6
A392-4 Golden Doctor Dokter Emas 1.67
A392-5 Bicolor Doctor Dokter Asli 1.67
A403-1 Bicolor Parrot Fish Noknang/Kepala Haji S 1.67
A403-1 Bicolor Parrot Fish Noknang/Kepala Haji M,L 2.6
A403-4,404 Yellow Sided Parrot Fish Kakatua Hijau 1.26
A4030 Haloween Milenium Wrasse KKO Milinium 5
A4031 Red Margin Fairy Wrasse KKO Piliphine 5.86
A4032 Black – Gill Parrot KKO Kendari 2.1
A4033 Red Spoted Wrasse Lambe Titik 0.67
A4044 Asorted Wrasse Lambe B/Keling Campur 0.6

GOBIES & BLENNIES
A 422-6 Red Grubfish Kerapu Ekor Bulat Merah 0.84
A 424-2,6 Spothead Grubfish Kerapu Ekor Bulat Putih/Strip 0.76
A 440-2 Grammistes’s Blenny Sampiran 0.5
A 441-6 Smith’s Blenny Jabing Walet 0.84
A 440-2 Forktail Blenny Jabing Apollo 0.84
A 446A-2 Jewelled Rock Skipper Jabing Campur 0.34
A 446E-3,4 Midas Blenny Jabing Kenari 0.59
A 446G-3,4 Bicolor Blenny Jabing BK 0.59
A 452-7 Leopard Rockskipper Jabing Kembang/Bunga 0.76
A 453-2 Dragonet (underfined) Mandarin Sanur Terbang 0.67
A 453-6 Dragonet Blennie Mandarin Sanur 0.42
A 454-1,2 Richardson’s Dragonet Ikan kadal 0.76
A 456-4 Mandarin fish Mandarin asli S 1.67
A 456-4 Mandarin fish (Var) Mandarin asli M,L 2.1
A 456-6 Psychedelic Fish Mandarin biasa 0.93
A 456-8 Red Mandarin Fish Mandarin merah 5
A 457A-1 Fire Goby Roket anten merah 1.67
A 457B-2 Feathertail Goby Layur bali 1.26
A 457-2 Two spots Goby Jabing gajah 1.17
A 460-1 Orange Stripe Prawn Goby Jabing kipas asli 2.6
A 460-4 Wheeler’s prawn Goby Jabing zebra 0.6
A 460-6 Orange Spot Prawn Goby Jabing titik 0.68
A 461-4 Steinitz’s Goby Jabing lorek / strip 0.6
A 462-4 Pinkbar Goby Jabing lilin / ekor kuning 0.84
A 463-1 White spot Highfin Goby Jabing antena titik / layar 0.84
A 464-2 Yellow prawn Goby Jabing kuning 1.42
A 466-1/P67 Rainford’s Goby Bayeman liris 0.84
A 468-2 Yellow Nose/ Pretty Rose Goby Jabing antena asli 1.67
A 469-1,2,4 Banded Goby Kapalan 0.33
A 476-6 Zebra Goby Roket model / zebra 0.67
A 481-2 Railway Glider Goby Bunglon strip 0.6
A 481-3 Orange Spotted Goby Bunglon titik 0.6
A 481-5 Ladder Glider Goby Bunglon putih 0.5
A 481-6 Golden Head Goby Bunglon B 0.6
A 483-4 Spottail Gudgeon Roket biasa / polos 0.76
A 483-5 Pale Gudgeon Roket asli 0.84
A 483-6 Blue Gudgeon Roket pasir 0.6
A 485-7,8 Flame Goby (Purple) Roket anten ungu 2.6
A 488-2 Cleaner Mimic Dokter neon 0.5
A 493-2 Yellow Coral Goby Goby kuning 0.84
A 493-6 Yellow Prickly-Headed Coral Goby Goby hijau 0.76
A 493-8 Bicolor Coral Goby Goby merah 0.67
A 495-5 Black-stripped worm Eel Dokter selendang 1.17
A 495-8 Yellow-Stripped worm Eel Dokter selendang asli
A P670-1 Rainford’s Goby Bayeman liris .67
A 4945 Black Saddle Goby-(Rare) Goby sutra 0.5
A 4946 Coralcat Ikan sembilang 4.18
A 4947 Indonesian Red Jawfish Bunglon model (merah) 0.26
A 4948 Black-Ray Shrimp Goby Jabing anten lorek 0.84
A 4949 White-Ray Shrimp/ Yasha Goby Jabing antik S 3.34
A 4949 White-Ray Shrimp/ Yasha Goby Jabing antik M,L 4.6
A 4950 Yasha Goby With Prawn Jabing antik pasangan 5.86
A 4952 Assorted Goby Goby / jabing campur 0.26
SU RGEON FISH
A 496-2 Powder Blue Surgeon Butana Biru S 5.86
A 496-2 Powder Blue Surgeon Butana Biru M,L 7.58
A 497-2 Gold-Rimmed Surgeon Butana Kacamata 2.6
A 498-1 Spot-cheeked Surgeon Butana Coklat 1.08
A 500-1 Mimic Surgeon Butana Abu 0.5
A 500-4 Orange-strip Surgeon Butana Abu Liris 1
A 500-7 Olive Tang Butana Kapsul S 0.76
A 500-7 Olive Tang Butana Kuning M,L 0.84
A 501-2 Clown Surgeonfish Butana Kasur 1.26
A 501-2 Original Indo Clown Surgeonfish Butana Kasur (Padang) -
A 501-4 Ring Tail Surgeonfish Butana Ekor Putih 1.42
A 502-6 Convict Tang Butana Zebra 0.67
A 503-3,4 Bristletooth Butana Coklat Strip 0.67
A 504-3 Blue Tang Letter Six T 1.67
A 504-3 Blue Tang Letter Six S 3.4
A 504-3 Blue Tang Letter Six M 5.86
A 504-3 Blue Tang Letter Six L 5.86
A 504-3 Blue Tang Letter Six XL 5.86
A 504-6 Indo’s Scissortail Tang Butana Naso Padang (Indian) Juv 7.58
A 504-6 Indo’s Scissortail Tang Butana Batu Naso Padang (India) Adult 9.2
A 505-1 Spoted Unicornfish Butana Batu B 0.76
A 505-1 Lopez Unicornfish Butana Batu Titik Biru 0.84
A 505-5 Orange-Spine Unicornfish (Juv) Butana Batu Naso 0.84
A 505-6 Orange-Spine Unicornfish Butana Naso 1.26
A 505-6 Orange-Spine Unicornfish (Indian) Butana Naso Padang (Indian) 7.53
A 505-8 Unicorn Tang Butana Tanduk 5.86
A 506-1 Brown Sailin Tang Butana Laut 0.76
A 507-1 Pacific Sailin Tang Keranjang Bali Sby S 2.1
A 507-1 Pacific Sailin Tang Keranjang Bali Sby M,L 2.6
A 507-1 Pacific Sailin Tang (Indian) Keranjang Bali Sby (Indian) 7.58
A 509 Moorish Idol Morish Idol 0.76
A 510 Foxface Semadar Cecet 1.26
A 5101 Assorted Foxface Semadar Campur 0.59

TRIGGER FISH
A 529-1 White Trigger Trigger Kapas / Batu 0.59
A 530-2 Undulate Trigger Trigger Liris 0.59
A 530-3 Clown Trigger Trigger Kembang S 14.22
A 530-3 Clown Trigger Trigger Kembang M 16.72
A 530-3 Clown Trigger Trigger Kembang L 16.72
A 530-3 Clown Trigger Trigger Kembang XL 15.05
A 530-4 Pink Tail T.F Trigger Kaca 1.67
A 530-5 Indian Triggerfish Trigger Strip 1
A 531-6 Halfmoon Trigger Trigger Celeng / Babi 0.84
A 532-3 Queen Trigger Trigger Biru 0.76
A 533-1 Blue & Gold Trigger Fish Trigger Arab Blue & Blue 3.35
A 533-5 Painted Trigger Trigger Matahari 1.26
A 533-7 Rectangle Trigger Trigger Sedan 1.26
A 535-2 Black Patch Trigger Trigger Motor 0.76
A 519A-3 Flat Fish / Flouder Ikan Sebelah 0.76

FILE FISH
A 538 Harlequin Filefish Jagungan Biasa 0.84
A 540-1 Redtail Filefish Sonang Ekor Merah 0.59
A 541-5 Prickly Leather Jacket (hairy) Sonang Rambut 2.94
A 519A-3 Assorted Filefish Sonang Campur 0.5

BOX / COW & PUFFERS FISH
A 544-3 Long Horned Cow Fish Sapi Sapi S 1.67
A 544-3 Long Horned Cow Fish Sapi Sapi M,L 2.6
A 545-1,2 Yellow Box Fish Koper Kuning S 1.1
A 545-1,2 Yellow Box Fish Koper Kuning (S) M,L 1.43
A 545-5 Impostor Box Fish Koper Mutiara Bwi (L,M) S 1.1
A 545-5 Impostor Box Fish Koper Mutiara Bwi (S) M,L 1.43
A 545-3,4 Spotted Box Fish Koper Mutiara Biru (L,M) S 5.86
A 545-3,4 Spotted Box Fish Koper Mutiara Biru (S) M,L 7.53
A 545-6 Camel Cow Fish Buntak Sapi Biasa 1.67
A 547-1,2 Scribbled Boxfish Buntel Batik 1.2
A 552-5 Black-spotted Puffer (grey) Buntel Babi Biasa 1.2
A 552-6 Half Yellow Spotted Puffer Buntel Babi Kuning 1.26
A 552-7 Stars and Stripes Puffer Buntel Babi Totol 0.67
A 557-5 Blue Spoted Poffer Valentin Biasa / Buntel Lumut 0.36
A 557-3 Bennett’s Toby Valentin Hijau 0.36
A 558-8 Black Saddled Toby Valentin Strip 0.42
A 563-4 Shortspine Porcupinefish Buntel Duren Coklat 1.09
A 560-3 Two Eye Puffer Valentin Asli 0.42
A 560-6 Porcupine Puffer Buntel Duren / Duri 0.84
A 560-6 Porcupine Puffer Fish Buntel Duren / Duri 1.26
A 555-2 Pinstriped Puffer Fish Buntel Babi Strip 0.59
Common / Assorted Puffer Fish Buntel / Valentin Campur 0.5

SHRIMPS
1001 Majestic Shrimp Udang Peltok 0.6
1002 Skunk (Cleaner) Shrimp Udang Pelet 1.67
1003 Fire Shrimp Udang Api 2.1
1004 Marble Shrimp Udang Semar Biasa 0.84
1006 Camel (Dancing) Shrimp Udang Wayang 0.42
1007 Glass Anemon Shrimp Udang Animon 0.42
1008 Banded (Boxing) Shrimp Udang Merah Putih 0.42
1009 Purple Banded (Boxing) Shrimp Udang Merah Putih Ungu 0.84
1010 Yellow Banded (Boxing) Shrimp Udang Merah Putih Kuning 0.84
1011 Clown (Harlequin) Shrimp Udang Brown Kelly 3.35
1012 Red Majestic Shrimp Udang Agung Biasa 0.59
1013 Ambonian (CENSORED) Shrimp Udang CENSORED / Sepatu 0.59
1014 Mirror Shrimp Udang Kaca 0.42
1015 Assorted Shrimp Udang Assorted 0.42

LOBSTER
1016 Lobster Lobster 1.1

CRABS & OTHER
1017 Anemon Crabs Kepiting Animon 0.5
1018 Anemon Hermit Crab Kepiting Bubulan 0.6
1019 Decorator Crabs Kepiting Laba-laba 0.67
1020 Zebra Crab Kepiting Zebra 0.6
1021 Sea Spider Laba-laba 0.67

SEA URCHINS
1022 Long Spined Hatpin Urchin (Black) Manggisan Rambut Panjang 1.26
1023 Shield Urchin Purple White Manggisan Putih Ungu 1.1
1024 Crown Spined Pencil Urchins (Colour) Manggisan Hitam / Merah 1.1
1025 Long Spined Halpin Urchins (Colour) Manggisan Pencil Blorok 1.1
1026 Multicolor Short Spine Urchin Manggisan Nano Nano 1.1

OCTOPUS / CEPHALOPOD
1027 Squitte / Octopus-Brown Gurita Biasa 0.75
1028 Blue Ring Octopus (Poisionus) Gurita Totol Biru 1.26
1029 Cuttlefish Sotong / Bekutak 0.84

STARFISH
1032 Horned Starfish (Color) Bintang Jenderal 1.26
1036 Starfish (Color) Bintang Warna 0.59

CUCUMBERS, JELLY FISH, SLUG & OTHER
1040 Box Jelly Fish (Color) Ubur-ubur 0.42
1041 Rabbit Slug (Color) Lintah Kelinci (Warna) 0.59
1042 Rabbit Slug (Color) Lintah Kelinci (Hitam) 0.42
1043 Corn Slug Lintah Jagung 0.42
1044 Flying Slug Lintah Terbang 1.67

3218 Animon Model 2.51
3217 Animon Clonf 2.51
3216 Animon Karpet 2.51
3215 Animon Jagung 1.26
3214 Animon Kuning 7.53
3213 Animon Merah 8.37

LOBSTER AIR TAWAR, CRAYFISH

Berbicara mengenai Lobster Air Tawar atau Freshwater Crayfish, berarti berbicara mengenai lebih dari 500 jenis hewan akuatik dari keluarga Astacidae, Cambaridae dan Parastacidae. Mereka tersebar di seluruh dunia, mulai dari Austaralia, Newzealand, Papua, Amerika, Jepang, China, Madagaskar, Amerika dan Eropa. Dengan sebaran seperti gambar berikut

Gambar 1. Sebaran Lobster Air Tawar

Meskipun demikian, untuk mempersempit cakupan, baiklah dibicarakan jenis-jenis lobster yang beredar di Indonesia sejauh ini. Mereka adalah:
Cherax destructor
Cherax quadricarinatus
Procambarus Claarkii
dan beberapa spesies lokal asal Irian dari genus Cherax
Cherax dustructor
Cherax destructor merupakan jenis lobster air tawar (LAT) yang paling dikenal diantara 100 jenis LAT yang hidup di Australia. Mereka bisa dijumpai mulai dari daerah New South Wales hingga diselurah dataran benua Australia. Sebaran yang luas menyebabkan mereka mampu beradaptasi mulai dari daerah dingin di danau-danau berair dingin pegunungan Snowy, hingga daerah beriklim panas

Gambar 2. Cherax destructor


Cherax destructor boleh dikatakan merupakan makanan orang suku asli Australia (aborigin). Setidaknya hal tersebut telah dilakukan sejak 28.000 tahun lalu, berdasarkan temuan-temuan arkeologis setempat.

Pada umumnya C. destructor dijumpai di danau-danau, rawa rawa, billabong, bendungan, saluran irigasi, dan juga disungai-sungai. Mereka termasuk tahan banting. Pada musim kering mereka akan bertahan hidup dengan cara membuat luband didalam tanah. Bahkan mreka mampu membuat lubang hingga kedalaman 5 meter. Paa saat musim penghujan mereka kemudian keluar untuk mencari makan, memijah dan bermigrasi.

Di habitat asalnya, C destructor kadang-kadang disalahkan sebagai penyebabnya runtuhnya bendungan. Hal ini biasanya terjadi apabila dinding bendungan tersebut kurang dari 2 meter, dan sering terjadi perubahan permukaan air, seperti biasa terjadi di sawah. Meskipun demikian kejadian demikian jarang dijumpai pada dam-dam yang ketebalan dindingnya lebih dari 6 meter
Cherax quadricarinatus
Cherax quadricarinatus dikenal dengan sebutan Redclaw atau biasa juga disebut sebagai Yabby Queensland Utara. Disebut red claw karena LAT dewasa jenis ini mempunyai warna merah pada capit bagian luarnya, khususnya pada LAT jantan. Mereka umumnya dijumpai di sungai-sungai di Dividing Range.


Gambar 2. Cherax quadricarinatus


LAT dengan warna dasar hijua-coklat ini, di daerah asalnya merupakan makanan penduduk setempat. Rasanya lezat apabila disajikan dalam bentuk LAT bakar.

C. quadricarinatus sangat mudah dibedakan dari jenis cherax lainnya. Hal ini dicirikan dalam nama latinnya yaitu quadricarinatus yang artinya mempunyai empat buah lunas (quadri=empat, carinatus = carinae, bentukan menyerupai lunas), seperti terlihat pada gambar berikut:


Gambar 3. Empat buah carinae

Procambarus clarkii
Berbeda dengan genus cherax yang telah disebutkan diatas, genus procambarus bukan merupakan LAT asal Australia. Keluarga Cambaridae merupakan keluarga LAT yang hidup di bagian lintang utara. Procambarus clarkii sendiri berasal dari daerah Amerika Utara, di Louisiana dan di Delta Missisippi.

Gambar 4. Procambarus clarkii


P. clarkii mempunyai warna tubuh dominan merah. Oleh karena itu mereka sering disebut sebagai red swamp crayfish. P. clarkii dewasa berwarna merah gelap, sedangkan P. clarkii muda berwarna merah kekelabuan. P. clarkii dewasa bisa tumbuh hingga mencapai panjang 20cm.

Red swap crayfish diketahui mempunyai toleransi lebar terhadap salinitas air, oleh karena itu mereka bisa dijumpai baik di air tawar maupun air payau. Mereka kerap membuat lubang pada tepi sungai, rawa, dan tanggul saluran irigasi.

Jenis crayfish ini di daerah asalnya dijadikan sebagai menu santapan Cajun dan merupakan basis akuakultur di daerah Louisina yang menguntungkan. Mereka juga telah diperkenalkan keluar daerah asalnya untuk dibudidayakan.

Red swamp crayfish bersifat sangat agresif, teritorial, dan rakus, sehingga mereka bisa menjadi ancaman bagi hewan lain yang memanfaatkan sumberdaya yang sama. Mereka bahkan mampu bersaing dengan jenis-jenis crayfish lokal. Sebuah penelitian di Spanyol menunjukkan bahwa mereka mampu mengubah komunitas tumbuhan pada suatu lahan basah disana. Oleh karena itu introduksi mereka ke daerah baru perlu diperhatikan dengan seksama. Sebuah perngatan bahkan pernah dikeluarkan agar Red swamp crayfish, jangan sampai masuk ke Australia, karena akan dapat menyaingi jenis crayfish aseli yang ada di negara tersbut. Bagaimana dengan di Indonesia?? Wallahualam.

PERINGATAN !!!
Bagi para hobiis LAT yang telah bosan dengan LAT-nya, terutama jenis-jenis LAT impor, jangan sekali-kali membuang LAT-nya keperairan setempat. Berikan LAT tersebut ke hobiis lainnya dan berikan pula pengertian agar tidak membuangnya kelak. Atau anda musnahkan LAT tersebut. LAT impor bukanlah hewan asli perairan Indonesia, kehadiran mereka akan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem setempat dan bahkan memusnahkan hewan akuatik lokal lainnya.

dibuat oleh : Wahyu Purwakusuma

Arwana Unik

Ikan kelainan tidak selalu disortir. Buktinya ikan arowana. Siluk cacat yang langka justru kerap dihargai sangat mahal. Keberadaanyapun banyak diincar kolektor.

Arowana memang jenis ikan dengan harga jual selangit. Seekor bayi arowana super red seukuran buah pisang harganya sama dengan motor baru. Harga ini akan semakin melambung tinggi jika arowana memiliki keunikan dan tidak dimiliki oleh arowana jenis lain. Kondisi fisik seperti ini sebenarnya adalah cacat. Namun berkat cacat yang disandang tersebut arowana bisa tampil unik dan langka.

Kelainan bentuk tubuh

Beberapa keunikan pendongkrak harga arowana diantaranya yaitu Ie thiaw lung alias sisik naga. Jenis arowana seperti ini memiliki sisik di punggung yang lurus tidak terputus dari kepala sampai pangkal ekor. Arowana seperti ini dipercaya bisa mengundang hoki alias keberuntungan bagi pemiliknya.

Kondisi fisik lain yang juga membuat arowana menjadi langka dan unik adalah bentuk badannya yang melengkung menyerupai sendok. Arowana ini memiliki pustur punggung melengkung. Sehingga bagian kepalanya lebih rendah bila dibandingka dengan posisi punggungnya.

Arowana bertubuh nyendok itu bukan arowana bungkuk. Lengkungan di punggung arowana sendok tidak setegas lengkungan punggung arowana bungkuk. Biasanya punggung arowanan sendok melengkung secara pelan dari setengah badan sampai ke bagian ujung kepala.

Arowana parrot termasuk salah satu jenis arowana unik. Sama seperti jenis arowana sendok. Bagian kepala arowana parrot melengkung ke arah bawah. Hanya saja, bagian lengkungan parrot lebih tajam bila dibandingkan dengan punggung arowana sendok. Lengkungan yang tegas tersebut berbentuk menyerupai paruh burung pakit. Keluarga burung parrot. Sepintas, bagian melengkung tadi nampak menonjol seperti punuk sapi.

Ukuran panjang sirip yang tidak sewajarnya juga membuat tampilan arowana menjadi unik dan cantik. “Arowana Super Red Gondrong” demikianlah Edo peternak arowana yang tinggal di Jakarta memberi julukan ikan kebanggaannya itu. Arowana ini memiliki sirip-sirip menjuntai panjang. Berwarna merah pekat. Sehingga ketika berenang, sirip-sirip itu menyerupai selendang.

Arowana gondrong ini cenderung memiliki sisik di badan tidak terlalu merah layaknya jenis arowana super red yang normal. Hanya saja warna selendangnya memang boleh dikatakan sangat pekat. Berwarna merah agak keunguan. Arowana gondrong tersebut diperoleh ketika Edo melakukan panen di kolamnya yang berlokasi di Kalimantan.

Warna sisik langka

Warna yang tidak lazim juga bisa memberikan keunikan bagi arowana. Sebagai contoh adalah arowana puple red. Sebenarnya ikan ini masih termasuk varietas arowana super red. Keberadaannya sangat langka. Arowana seperti ini memiliki warna sisik merah tua dengan bagian tengahnya berwarna keungguan.

Warna langka lain yang juga tak kalah unik adalah jenis arowana platinum. Dijuluki platinum lantaran memiliki badan dengan warna putih bersih keperakan menyerupai emas putih alias platina. Dalam kondisi lingkungan tertentu arowana super red bis menjilma menjadi arowana bersisik platinum. Jadi, arowana seperti ini bisa dimanipulasi.

Menurut penuturan Hans T. Winata, pehobi ikan arowana dari Bandung, arowana platinum bisa dihasilkan dengan jalan memanipulasi GH air dalam akuarium menjadi lebih tinggi dari kondisi standar yang diinginkan oleh arowana. Derajat GH tesebut berkisar antara 5 – 3. Arowana seperti ini akan memiliki ring yang lebar-lebar. Warnanya cenderung pucat keputihan.

Namun demikian, kondisis seperti di atas tidak bersifat permanen. Warna perak atau platinum yang permanen cuma dimiliki arowana yang sejak dilahirkan memang membawa sifat atau gen perak. Selain itu, arowana platinum yang dimanipulasi masih menyisakan sedikit warna merah di setiap tepi siripnya. Sedangkan arowana platinum yang sejati warna siripnya putih bersih. Hanya saja, perlakuan GH seperti ini akan mengakibatkan arowana mengalami gangguan organ reproduksi. Jadi disarankan hanya dilakukan untuk pehobi saja. Bukan untuk tujuan budidaya.

Arowana platinum bukan arowana silver. Arowana platinum termasuk dalam keluarga Scleropages. Sedangkan arowana silver termasuk kedalam keluarga Osteoglossum. Bentuk badanyapun berbeda. Arowana platinum memiliki tubuh tebal. Sirip punggung dan siri perut terpisah dari sirip ekor. Sedangkan arowana silver bentuk badannya lebih tipis. Sirip punggung dan sirip perut nyambung dengan sirip ekor.

Meski unik dan harganya selangit, arowana-arowana tersebut butuh perawatan yang tidak berbeda dengan jenis arowana yang biasa-biasa saja. Hanya saja, kualitas air harus benar-benar bermutu tinggi. Anda bisa menyuguhkan menu layaknya arowana lain. Semisal ikan mas kecil, lele, kelabang, udang dan jangkerik.

Khusus untu arowana unik bersirip gondrong butuh perawatan yang ekstra. Masaahnya,siripnya yang panjang itu sangat rawan sobek dan terjangkit penyakit. Semisal fin root. Penyakit seperti itu bisa diatasi dengan jalan menjaga keseimbangan pH air dan kebersihan air dalam akuarium. Arowana bisa hidup sehat bila dipelihara di dalam air berkisaran pH 6 – 6,5.

Tips Bila listrik Mati

Sistim filterisasi yang macet akibat listrik padam dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kandungan Nitrat dalam akuatrium berjibun. Akibatnya aro bisa mati lemas karena menghirup zat beracun itu.

Hal seperti itu bisa diatasi dengan jalan mengganti air setiap 6 jam sekali. Setengah dari volume air di dalam akuarium diganti dengan air baru. Selama mengganti disarankan juga melakukan penyifonan kotoran dalam akuarium. Sebaiknya dihindari jenis pakan hidup yang mudah mati. Semisal ikan dan udang. Pakan seperti itu juga akan menghabiskan cadangan oksigen terlarut dalam akuarium.

Budidaya Ikan Mas Koki Mutiara



IKAN koki mutiara merupakan jenis ikan mas yang mempunyai tubuh bulat dengan kepala kecil dan ekor lebar. Ikan ini berasal dari daratan China, namun di Indonesia sudah lama dapat dibudidayakan. Pemasaran ikan ini selain di dalam negeri juga merupakan jenis ikan yang dieksport dan harganyapun cukup tinggi.Untuk pemijahannya, pemilihan induk harus benarbenar baik. Induk yang baik untuk dipijahkan sudah berumur + 8 bulan, dengan ukuran minimum sebesar telur itik. Selain itu pilih induk yang berkepala kecil dengan tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak. Dan untuk mendapatkan keturunan yang berwarna, maka calon induk yang akan dipijahkan berwarna polos. Gunakan induk jantan berwarna putih dan betina berwarna hitam atau hijau lumut atau sebaliknya.Sebaiknya sebelum melakukan pemijahan, terlebih dahulu kita harus menyeleksi jantan dan betina. Untuk perbedaan jantan dan betina: Induk Jantan; a. Pada sirip dada terdapat bintikbintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar. b. Induk yang telah matang jika diurut pelan ke arah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih

Induk Betina; a. Pada sirip dada terdapat bintikbintik dan terasa halus jika diraba. b. Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerahmerahan.

Selanjutnya sebelum melakukan pemijahan sebaiknnya dilakukan pembersihan bak/aquarium. Apabila telah bersih diisi dengan air yang telah diendapkan + 24 jam, kemudian letakkan eceng gondok untuk melekatkan telurnya. Kemudian pilihlah induk yang telah matang telur, masukkan ke dalam bak pada sore hari. Bila pemilihan induk dilakukan dengan cermat, biasanya keesokan harinya telur sudah menempel pada akar eceng gondok. Karena telur tidak perlu dierami, induk dapat segera dipindahkan ke kolam penampungan induk, untuk menunggu sampai saat pemijahan berikutnya. Jika perawatannya baik, maka 3 4 minggu kemudian induk sudah dapat dipijahkan kembali.

Setelah 2 3 hari telur akan menetas, sampai berumur 2 ~ 3 hari benih belum diberi makan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sacnya (kuning telur). Pada hari ke 3 4 benih sudah dapat diberi makanan kutu air yang telah disaring. Setelah berumur + 15 hari benih mulai dicoba diberi cacing rambut di samping masih diberi kutu air, sampai benih keseluruhannya mampu memakan cacing rambut, baru pemberian kutu air dihentikan.

Untuk telur yang ditetaskan di aquarium maka sebaiknya setelah benih berumur + 1 minggu dipindahkan ke bak/kolam yang lebih luas. Ketinggian air dalam bak 10 15 cm dengan pergantian air 5 7 hari sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih dahulu. Untuk menghindari sinar matahari yang terlalu terik diperlukan beberapa tanaman pelindung berupa eceng gondok.

Selanjutnya pembesaran ikan dilakukan setelah benih berumur lebih dari 1 bulan sampai induk. Jenis koki mutiara ini memerlukan banyak sinar matahari, untuk itu tanaman eceng gondok dapat dikurangi atau dihilangi. Untuk tahap pertama pembesaran dapat ditebar + 1.000 ekor ikan dalam bak berukuran 1,5 x 2 m. Kemudian penjarangan dapat dilakukan setiap 2 minggu dengan dibagi 2.

Selain itu yang perlu diperhatikan adalah pergantian air dapat dilakukan 3 5 hari sekali, juga dengan air yang telah diendapkan. Begitu juga dengan makanan yang diberikan berupa cacing rambut. Makanan diberikan pada pagi hari secara adlibitum (secukupnya). Jika pada sore hari makanan masih tersisa, segera diangkat/dibersihkan.

Setelah berumur 4 bulan ikan sudah merupakan calon induk. Untuk itu jantan dan betina segera dipisahkan sampai berumur 8 bulan yang telah siap dipijahkan. Untuk induk ikan sebaiknya makanan yang diberikan yaitu berupa jentik nyamuk (cuk). Sepasang induk dapat menghasilkan telur 2.000 s/d 3.000 butir untuk sekali pemijahan.

Ikan mas koki mutiara mempunyai nilai ekonomis tinggi. Untuk benih berumur 1 bulan harganya berkisar Rp. 30, s/d Rp. 50, sedangkan sepasang induk berkisar Rp. 5.000, s/d 10.000,. Dengan cara pemeliharaan yang tepat disertai ketekunan dapat diharapkan penghasilan yang lumayan.

Sejarah Singkat diskus



Sebutan Discus bagi ikan ini mengacu pada bentuk tubuhnya yang menyerupai lempengan piring (disk) yang berdiri tegak. Discus termasuk dalam famili Cichlidae, dan tergolong dalam genus Symphysodon. Symphysodon berarti "memiliki gigi pada bagian tengah rahang".

Discus yang pertama kali dikenal adalah Symphysodon discus heckel. Deskripsinya ditulis oleh Heckel pada tahun 1840. Jenis ini dikenal sebagai "Discus Sejati". Discus Heckel berbeda dengan Discus lainnya. Jenis ini memiliki tiga garis vertikal yang lebih jelas,yaitu baris pertama yang melewati kepala, baris kelima yang melewati bagian tengah tubuh, dan garis ke sembilan atau garis ekor. Selain itu S. discus diselimuti oleh marking biru bergelombang pada bagian samping tubuhnya. S.discus berasal dari Rio Negro dan anak-anak sungainya.

Symphysodon aequifasciata aequifasciata, dikenal sebagai Discus Hijau,dideskripsikan pertama kali oleh Pellegrin pada tahun 1904. Ikan ini merupakan jenis Discus kedua yang "ditemukan". Mereka ditemukan di Danau Tefe dan Peruvian Amazonia. Selama tigapuluh tahun kemudian ikan ini terlupakan dan baru dikenal oleh para hobiis setelah diperkenalkan pada sekitar petengahan tahun 1930-an.

Diawal sejarah pembudidayaannya, pengembangbiakan Discus pada awalnya mengacu pada Angel Fish (P. scalare) karena kesamaan dan dekatnya hubungan kedua ikan tersebut, yaitu dengan cara memindahkan telur, menetaskan mereka dalam tempat terpisah kemudian membesarkan burayaknya. Akan tetapi asumsi ini tidak berlaku. karena Discus ternyata diketahui memiliki cara perkembanganbiakkan yang khusus. Pembudidayaan Discus baru "berhasil" pada akhir tahun 1950-an yaitu pada "jaman" Jack Wattley di Amerika dan Eduard Schmidt-Focke di Jerman yang merintis usaha awal pembudidayaan ikan ini.

Pada tahun inilah Discus mulai "ramai" dibicarakan oleh perintis-perintis awal hobiis discus kawakan seperti, selain kedua disebutkan sebelumnya, adalah: Harald Schlutz, Herbet R. Axelrod, Herbet Haertel dll. Pada masa ini tidak jarang ditemukan orang yang frustrasi karena gagal dalam mencoba membudidayakan Dscus, beberapa orang dilaporkan pernah melakukan percobaan bunuh diri, lainnya harus dirawat dibawah pengawasan psiktiater, dan ada pula yang "menghilang". Beberapa orang mengorbankan kolam renangnya sebagai cadangan air bagi discus-nya, yang lain harus merelakan "bath-tube"nya untuk kelangsungah hidup ikan tersebut, dan lain sebagainya. Perjalanan untuk mendapatkan discus di habitat aselinyanyapun, di Amazon, bukan merupakan pekerjaan yang mudah.

Pada tahun 1960, Schultz mendeskripsikan dua sub-spesies Discus lainnya, yaitu: Symphysodon aequifasciata ; S. aequifasciata axelrodi, Discus Coklat dari Belem , dan S. aequifasciata haraldi, Discus Biru, yang ditemukan di dekat Manaus, Brazil. Pengkelasan ini sempat mengundang kontroversi, karena para ahli taksonomi hanya mengakui satu spesies saja, sedang yang dianggap sebagai sub spesies hanyalah disebabkan oleh variasi perbedaan warna yang bersifat regional.

Pada 30 tahun terakhir, berbagai strain Discus telah "dibuat" melalui seleksi di Jerman, Amerika dan Jepang. Disusul kemudian oleh negara-negara lain termasuk Indonesia. Saat ini, berbagai strain Discus dapat ditemui di pasaran dengan harga beragam tergantung pada strain yang bersangkutan.

CUPANG HIAS (Betta Splendens)



 
Cupang atau keluarga Betta merupakan golongan anabantoid, yaitu golongan ikan yang dapat bernapas dengan mengambil udara langsung dari atmosfer. Hal ini dimungkinkan karena ikan ini memiliki perangkat tambahan pada insangnya, berupa labirin (Gambar 1.) yang berfungsi sebagai paru-paru.
  

Insangnya sendiri tidak berkembang dengan baik sehingga mereka tidak mampu mengambil oksigen dari air.

Di alam, mereka kerap dijumpai pada genangan-genangan air dangkal berlumpur dengan kadar okigen terlarut sangat rendah. Mereka juga sering dijumpai pada areal persawahan atau lokasi-lokasi lain yang mirip keadaannya dengan itu. Dalam pemeliharaan, dianjurkan agar udara diatas akuarium bersuhu kurang lebih sama dengan suhu air untuk menghindari ikan yang bersangkutan sakit.

  


Keluarga cupang mempunyai bentuk morfologi tubuh yang khas. Gambar 2 menunjukkan morfologi umum keluarga ikan ini. Berbagai variasi bisa terjadi; bahkan pada beberapa varietas cupang hias morfologinya sering tampak berbeda cukup jauh dari morfologi dasarnya, terutama dalam hal tampilan sirip-siripnya.