Sunday, May 10, 2009

GLASS CAT FISH


kan ini salah satu yg paling unik dalam kasanah ikan yg ditaruh dalam aquascape. Demikian transparannya tubuhnya sehingga kalau dilihat dari kejauhan seperti ada jerohan yg bergerak-gerak kesana kemari. Harganya juga tidak begitu mahal seekor cuman belasan ribu rupiah. Tp memang sebaiknya pelihara lebih dari 5 ekor karena ikan ini termasuk ikan koloni sehingga kalau bergerak bisa berombongan bagus sekali. Jenis-jenis lais seperti ini banyak sekali. Jangan keliru dengan lais kaca kuning yg kurang begitu transparan dan harganya juga jauh lebih murah

Ikan Piranha


Ikan ini terkenal sangat ganas - agresif dan pemakan daging. Banyak terdapat di sepanjang batang Sungai Amazone. 
Kebanyakan mengalir dalam batang sungai itu di sepanjang daerah Brazilia dan Venezuela. Banyak jenisnya. Yang paling agresif ialah yangberukuran sedang. Rata-rata beratnya antara 600 sampai 700 gram. Ada juga yang satu kg - tetapi jarang. Bahkan ada yang besar dan beratnya sampai 5 kg. Tetapi yang paling terkenal ganas dan agresifnya adalah yang berbadan sedang - antara 600 sampai 700 gram itu. 
Ikan piranha,lainnya dari ikan jenis lain - memiliki gigi runcing dan tajam - ada kemiripan dengan gigi ikan hiu - cucut. Badan bagian bawahnya - sepanjang perutnya - berwarna merah dan ada yang berjenis bermata-merah. 
Ikan piranha ini yang termasuk jenis agresif dan ganas ini biasanya bergerombolan - banyak - dan apabila sudah mendapatkan mangsa - semakin banyak berkumpul - tampak seperti gumpalan ikan sarden atau ikan teri - menghitam. 
Apa saja disambar dan secepat kilat diterkamnya. Pada tahun 1930-an ada beberapa rombongan ekspedisi yang sengaja menyelidki tingkah-laku ikan piranha ini. 
Dalam percobaan - mereka menjatuhkan seekor kambing yang sengaja sedikit dilukai buat memancing bau dan warna darah bagi piranha. Dan segera ratusan piranha menerkam dan merobek-robek daging kambing itu. 
Tak sampai satu jam - kambing tersebut hanya tinggal kerangka tulangnya saja!Ada lagi rombongan sapi yang menyeberangi sungai - kali yang tak berapa lebar - lalu ada seekor sapi yang terluka kakinya. Dan darah sapi tersebut memancing bau yang sangat diincar oleh piranha. Dan piranha yang sangat ganas itu bagaikan gelombang yang sangat ribut - berkecipak - lompat-melompat merobek daging sapi itu. 
Dan dalam beberapa puluh menit saja - seekor sapi yang besar itu segera menjadi kerangka tulang yang dagingnya sudah hilang semua! 
Sebaliknya penduduk Indian yang berdiam sepanjang batang sungai Amazone baik yang di Brazilia maupun yang di Venezuela - sering menangkap piranha ini - atau sengaja memancing atau menombak dan memburu piranha. 
Apabila ada ikan piranha terkena pukat atau jala atau mata pancing - segera piranha itu diketok- dipukul kepalanya agar segera mati. Sebab piranha sangat berbahaya. Sedangkan ikan lainnya tidak diperlalukan begitu. Hanya khusus bagi ikan piranha yang ganas dan buas itu. 
Biasanya pabila ada rombongan atau gerombolan piranha yang menyemut banyaknya - nelayan sepanjang sungai Amazone itu menghindarinya. Lebih baik tidak “mengadakan kontak” dengan para pengganas dan perompak-daging itu. 
Ikan piranha terkenal ikan yang enak dagingnya. Ikan yang banyak tulangnya termasuk piranha ini - adalah termasuk yang enak dan lezat dagingnya. 
Masakan cara orang Indian agar enak dan sesuai dengan jenis ikan ini - adalah digoreng dengan campuran mentega dan anggur putih - begitu katanya. 
Ini bagi masarakat yang sudah masuk menu restoran. Bagi rakyat biasa sih cukup dipanggang biasa saja.Beberapa negara melarang mengimpor dan memasukkan ikan ini,- termasuk Indonesia. Sebab ikan piranha ini termasuk ikan perusak dan pemakan ikan lainnya - ganas dan buas. 
Bentuk - perawakan piranha tidaklah sebagus ikan hias lainnya. Tetapi piranha bentuknya anggun - gagah - kukuh. Sedikit seperti ikan bawal atau ikan dorade atau ikan bulat. Belum apa-apa giginya dulu yang tampak - runcing dan tajam - cukup mengerikan kalau kita tahu bahwa itulah piranha yang ganas dan buas itu,-

Ikan Molly


Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekianbanyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalammenternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyaisifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan,bertelur ataupun menyusun sarangnya. Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam: 
1) Ikan-ikan hias yang beranak. 
2) Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan. 
3) Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat. 
4) Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa. 
5) Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut. 
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikanhias yang beranak (live bearer), misalnya: 
1) Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy) 
2) Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly) 
3) Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy) 
4) Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail) 
2. CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA 
1) Induk Jantan 
a. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut)yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yangpanjang. 
b. Tubuhnya rampaing. 
c. Warnanya lebih cerah. 
d. Sirip punggung lebih panjang. 
e. Kepalanya besar. 
2) Induk Betina 
a. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa siriphalus. 
b. Tubuhnya gemuk 
c. Warnanya kurang cerah. 
d. Sirip punggung biasa. 
e. Kepalanya agak runcing. 
3. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN 
1) Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2)dan jernih. 
2) Suhu air berkisar antara 15 ~ 270C. 
3) pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8. 
4) Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing,kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya. 
4. TEKNIK PEMIJAHAN 
1) Pemilihan indu. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar,bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah. 
2) Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untukbeberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapatpula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang- sepasang. 
3) Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir,anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidakdimakan oleh induknya. 
5. PERAWATAN BENIH 
1) Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anakikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, ataukuning telur yang telah direbus dan dihancurkan. 
2) Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapatdiberi makanan cuk. 
3) Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll. 
4) Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya janganberlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitasair. 
5) Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampaikotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapatdibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuangpada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru. 
6. PENUTUP 
Budidaya ikan live bearer ini sangat mudah dan mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. Untuk satu pasang ikan dapat menghasilkan50 sampai 100 ekar ikan untuk satu kali pemijahan, dengan harga perekorRp. 25,- sampai Rp. 75,-. Jenis ikan ini juga merupakan ikan hias yang dapatdi eksport misalnya: ikan Guppy. Dengan teknik pemeliharaan yang tepat danketekunan yang tinggi akan didapat hasil dengan warna yang sangat indah.

Ikan Rainbow


Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang banyak diminati masyarakat karena jenis ikan ini juga dapat merupakan komoditi eksport. Ada 2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow Irian (Melano Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan warna gelap metalik sedangkan rainbow Sulawesi warna dasarnya kuning zaitun, dengan warna bagian bawah kuning jenis ikan ini termasuk ikan bertelur dengan menempelkan telur pada tanaman air. Kwalitas air yang diperlukan untuk kehidupan jenis ikan ini yaitu temperatur air 23 - 26 ° C. Ph. air sebaiknya diatas 7. Jenis ikan ini dapt hidup dan berkembang-biak dalam aquarium maupun bak semen. Ikan ini sudah dapat memijah setelah berumur + 7 bulan dalam ukuran 5 - 7 cm. Makanan yang biasa diberikan dalam pemeliharaan ikan ini yaitu kutu air, cacing zambut atau cuk. Supaya ikan dapat tumbuh dengan baik selama pemeliharaan bertelur, air harus klop memenuhi persyaratan dan dilakukan penggantian air + 1 minggu 1 kali

Louhan


Dicintai, disayang, diabaikan dan tidak luput pula dibenci. Itulah resiko yang sering disandang oleh ikan-ikan jenis hibrid. Luo Han (Louhan, Lohan?) atau Hua Luo Han, atau flower horn atau entah apalagi julukannya nanti, kehadirannya mengundang kontroversi dikalangan penggemar ikan hias. Ikan yang tidak eksis secara alamiah di alam ini, diketahui merupakan hibrid yang dibuat manusia.  

Oleh karena itu, tidak heran kehadirannya sempat membuat berang mereka, terutama yang menamakan dirinya pencinta cichlid sejati. Mereka menganggap ikan ini adalah hasil ulah manusia yang bermain-main sebagai tuhan, dan mahluk ini pun tidak urung mendapat julukan sebagai Franken-fish (Pelesetan dari mahluk "robot" ciptaan Dr. Frankenstein). Walau bagaimanapun, ikan ini telah mengambil hati banyak penggemar ikan hias, terutama di wilayah asia yang kental dengan hal-hal yang berbau "keajaiban". Warna yang ditampilkannya memang menjanjikan. Pola rajah pada tubuhnya sering dikaitkan dengan kepercayaan bahwa ikan ini bisa membawa keberuntungan sehingga membuat ikan tersebut mendapat tempat di hati para kelompok penggemar ikan hias tertentu dan tentu saja berakibat mengatrol nilai jualnya. Apapun pendapat orang mengenai ini adalah sah-sah saja, meksipun demikian, dalam uraian disini , Luo han akan dibahas dari sisi mahluk hidup sebagai ikan.

Diakui sebagai ikan yang "dibuat" dengan menggunakan pendekatan teknologi mutakhir, ikan ini merupakan hibrid dari berbagai spesies famili Cichlid. Meskipun "asal-muasalnya" sepertinya "dirahasiakan" ia diduga merupakan hibrid dari:
Amphilophus trimaculatus 
Amphilophus citrinellus 
Amphilophus labiatus 
Amphilophus festae 
Cichlasoma citrinellum X Cichlasoma synspilum 
dan beberapa spesies lainnya

Luo han pertama kali muncul sekitar tahun 1996-1997 di Malaysia. Pada saat itu diduga ikan ini merupakan keturunan dari Amphilophus trimaculatus. Setelah beberapa generasi penampilan ikan ini berubah dari induk aslinya. Selanjutnya beberapa peternak mulai menyilangkan ikan tersebut dengan Blood Parrot yang merupakan hibrid dari C. citrinellum X C. synspilum. Dari hasil persilangan inilah lahir cikal bakal Luo han, atau Flowerhorn yang dikenal saat ini. Pada awalnya hasil silangan tersebut belum bisa diterima pasar, tapi setelah dilakukan "penyempurnaan" maka dihasilkan bentuk dan corak warna yang disukai. Kemudian ikan tersebut diberi nama Flowerhorn atau Luohan. Proses seleksi dan penyilangan terus berlangsung sehingga dihasilkan berbagai jenis Luo Han dengan beraneka warna dan corak.  


Hanya 3% dari hasil proses hibrid ini kemudian menghasilkan spesies terpilih, sisanya terpaksa "dibuang". Sedikitnya presentasi "keberhasilan" serta lamanya waktu tunggu untuk sampai pada masa reproduksi dan dapat melihat hasil yang representatif (minimal ukuran 5 cm), merupakan salah satu alasan harga ikan ini menjadi relatif tinggi. 
 
Nama Latin
Sebagai hibrid dari berbagai spesies, Lou Han tidak mempunyai nama Latin, Penulisan nama Latin bagi hibrid dari berbagai spesies berbeda adalah dengan menuliskan semua nama Latin induknya. Sebagai contoh untuk hibrid hasil kawin silang antara Betta imbellis dengan Betta splendens ditulis sebagai Betta imbellis X Betta splendens. 
 
Karakter
Famili Cichlids diketahui merupakan golongan ikan yang paling cerdas, selain itu juga paling menarik. Kepribadiannya yang unik dan kemampuannya untuk mengenal pemiliknya merupakan hal yang membuat famili ikan ini disukai dan menimbulkan kesenangan tersendiri bagi pemilikinya. Karakter demikian diketahui melekat juga pada Luo Han. Bahkan, tidak jarang, disarankan untuk dilatih agar meningkatkan kemampuan tersebut. Selain itu dua karakter Cichlid yang lain juga erat melekat pada Luo Han, yaitu sifat agresif dan teritorial. Bahkan dilaporkan ikan ini bersifat sangat teritorial Oleh karena itu, hal ini merupakan "warning" yang perlu diperhatikan bagi para pemelihara Luo Han, agar ia tidak sampai mencederai ikan lain yang lebih kecil. Luo Han disarankan untuk dipelihara secara soliter. Ia dapat mencederai tidak saja ikan lain, tetapi juga jenisnya sendiri. 
 
Perawatan
Meskipun tidak ada referensi di alam dan juga belum teruji, untuk syarat hidup Luo Han dapat digunakan patokan umum dari induk aselinya. Luo Han direkomendasikan untuk dipelihara pada kisaran pH 7- 7.8, dan pada kisaran suhu 25 - 30° C. Pemberian pakan dianjurkan 4 - 5 kali dalam satu hari, dengan jumlah yang cukup, berupa pakan hidup seperti udang atau ikan. Diduga ikan ini mempunyai usia harapan 8-9 tahun. 
 
Breeding
Luo Han diketahui relatif mudah diternakan. Meskipun tidak jarang pula dilaporkan pada masa kawin tersebut mereka bisa saling mencedarai. Untuk dapat melakukan pemijahan setidaknya diperlukan betina yang telah berukuran minimal 10 cm. Sedangkan jantanya harus dipilih yang memiliki ukuran lebih besar. Tempatkan pasangan ini pada sebuah akuarium, tetapi dengan diberi sekat pemisah. Biarkan mereka menjadi terbiasa dengan pasangannnya satu sama lain pada kondisi demikian. Pada saat si betina telah menunjukkan tanda-tanda akan bertelur lepaskan sekat tersebut. 

Amati perilaku mereka setelah disatukan. Apabila ternyata berkelahi terus menerus selama beberapa saat (jam) segera pisahkan mereka. Coba untuk menyatukan kembali pasangan ini beberapa minggu kemudian. Disamping itu bisa juga dicoba dengan memasangkan dengan jantan atau betina yang lain. 

Apabila pemijahan berhasil. Perhatikan apakah mereke tetap akur dan menjaga telurnya atau tidak. Apabila mereka cenderung berkelahi, pisahkan si jantan. Dan biarkan si betina menjaga telurnya. Beberapa kasus menunjukkan bahwa si betina memakan juga telurnya, apabila ini terjadi pisahkan juga betinanya.  

Telur biasanya akan menetas setelah satu minggu. Setelah menetas biarkan induk betina bersama burayak selama satu minggu, setelah itu pisahkan. 

Perwatan burayak dilakukan dengan mengacu pada perawatan keluarga cichlid lainnya.

Friday, May 8, 2009

Ikan Naga Di Lautan Yang Menghebohkan !









budidaya neon tetra


Neon tetra (Paracheirodon innesi) merupakan jenis ikan hias air tawar yang termasuk keluarga characin (famili Characidae, ordo Characi formes). Jenis tetra dari genus Paracheirodon merupakan ikan-ikan asli perairan Amerika Selatan. Warnanya yang cerah membuat jenis ikan ini dapat terlihat pada perairan sungai pedalaman yang gelap dan hal ini merupakan salah satu sebab populernya jenis ikan ini sebagai ikan hias. Neon tetra memiliki warna yang cerah, terdapat garis horizontal berwama biru-hijau sepanjang kedua sisi ikan mulai dari hidung hingga bagian depan ekor dan warna kemerah-merahan sepanjang setengah bagian posterior bawah tubuh. Pada malam hari warna tubuhnya akan menghilang selama ikan beristirahat dan akan muncul kembali ketika ikan aktif pada pagi harinya. Neon tetra dapat tumbuh hingga 4 cm. Ikan betina memiliki perut yang sedikit agak besar dibanding ikan jantan. Ikan neon tetra merupakan salah satu jenis ikan akuarium yang sangat dikenal dan telah dibudidayakan dalam jumlah yang besar. Jenis neon tetra lain yang terkenal adalah green neon tetra (Paracheirodon simulans) dan Black neon tetra merupakan spesies tersendiri, bahkan jenis ikan yang terakhir berasal dari genus yang berbeda. Ikan Cardinal Tetra atau biasa disebut dengan red neon memiliki kemiripan dengan neon tetra dan seringkali dianggap sebagai neon tetra sejati. Jenis tetra ini berbeda dengan neon tetra sejati dilihat dari garis lateral berwama merah sepanjang tubuhnya. Sinonim neon tetra atau Paracheirodon innesi adalah Hyphessobrycon innesi. Meskipun neon tetra dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan-perubahan kondisi air, di alam ikan ini mendiami perairan yang sedikit asam (pH agak rendah), kesadahan rendah, dan suhu antara 20 - 26 °C. Ikan neon tetra dapat hidup hingga lima tahun. Ikan neon tetra sangat mudah dipelihara di akuarium dengan air yang memiliki pH sekitar 5,0 - 7,0 dan kesadahan 1,0 - 2,0. Karena ukurannya yang kecil, sebaiknya ikan ini tidak dipelihara bersama dengan ikan yang berukuran besar atau ikan yang agresif. Ikan ini dapat dipelihara bersama dengan jenis tetra lainnya seperti rummy-nose tetra, cardinal tetra atau jenis ikan lainnya. Neon tetra bersifat omnivora dan menyukai makanan berupa flake food, udang-udang kecil, daphnia, cacing darah beku, tubifex atau pelet berukuran kecil.Untuk membudidayakan neon tetra, tempatkan sepasang ikan di bak pemijahan yang gelap. Intensitas cahaya kemudian dapat ditingkatkan secara bertahap hingga pemijahan terjadi. Selama proses perkawinan ini, ikan dapat diberi pakan berupa larva nyamuk. Karena induk ikan sering memakan anak ikan yang baru menetas, maka sebaiknya induk ikan ini dipindahkan setelah mereka memijah. Telur kemudian akan menetas setelah 30 jam.



Penyakit Neon Tetra

Penyakit ini diketahui khusus menyerang ikan neon tetra dan beberapa spesies terkait lainnya. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa ikan lain kebal terhadapnya. Beberapa jenis cichlid seperti manvis, dan cyprinid seperti Rasbora dan Barb, dilaporkan menjadi korban puIa dari penyakit ini.


Gejala

Warna ikan memucat dan disertai dengan hilangnya garis merah. Pada infeksi ringan bisa tidak menunjukkan gejala apa-apa. Sedangkan pada gejala menengah sampai parah, selain warna memucat dan kehilangan warna merah, juga sering disertai dengan timbulnya bercak-bercak putih dibawah kulit. Munculnya bercak putih menunjukkan terjadinya kerusakan pada jaringan otot ikan. Disamping gejala tersebut diatas ikan yang terinfeksi dapat pula menunjukkan gejala malas/lesu, kesulitan berenang, dan kehilangan berat badan (kurus).


Penyebab.

Disebabkan oleh parasit Pleistophora hyphessobryconis. Penyebaran penyakit pada umumnya terjadi melalui spora yang terbawa oleh pakan, atau melalui bagian ikan terinfeksi yang mati dan dimakan oleh ikan yang bersangkutan.

Infeksi dapat pula dipicu oleh kondisi kualitas air yang memburuk atau tidak sesuai dengan kebutuhan neon tetra. Oleh karena itu, sebelum melakukan perlakuan apapun terhadap penyakit ini, pastikan terlebih dahulu bahwa kondisi air akuariumnya sudah ideal untuk kehidupan ikan neon tetra.

Setelah berada dalam usus ikan, parasit akan masuk kedalam jaringan tubuh dan menggandakan diri disana kemudian menyebar. Jaringan yang mengandung parasit akan mati, warnanya menjadi pucat kemudian berubah berwarna putih.


Pencegahan dan Perawatan

Belum ada obat-obatan yang diketahui efektif untuk mengatasi infeksi Pleistophora. Meskipun demikian tidak ada salahnya mencoba obat-obatan yang ditawarkan di toko akuarium yang disiapkan untuk penyakit tersebut, Percobaan pengobatan dengan menggunakan Toltrazunil diketahui cukup menjanjikan. Pencegahan tampaknya merupakan hal yang sangat dianjurkan untuk menghidar dari infeksi penyakit . Untuk itu jagalah supaya kualitas air tetap optimum dan parameternya sesuai bagi kebutuhan hidup neon tetra.